Test Ride Kawasaki W175: Si Retro yang Mudah Dikendarai

2 Desember 2017 7:42 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kawasaki W175 (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kawasaki W175 (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan)
ADVERTISEMENT
Satu dari tiga model teranyar Kawasaki, W175 melakoni debut perdana dalam Kawasaki Bike Week, yang digelar di Kawasan Ancol, Jakarta pada Sabtu (18/11) malam.
ADVERTISEMENT
Motor retro khas ala British yang diniagakan dengan harga mulai dari Rp 29,8 juta dan paling mahal Rp 30,8 juta ini jadi alternatif pilihan dan sukses jadi perhatian.
Menurut Deputy Head and Sales Promotion PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) Michael Chandra Thanadi mengatakan, sudah ada 1.500 unit yang dipesan oleh konsumen.
Beberapa waktu lalu, kumparan (kumparan.com) mendapat kesempatan menjajal langsung Kawasaki W175 di Rainbow Hills, Sentul, Jawa Barat. Lalu, apakah motor ini layak untuk dibeli?
Kawasaki W175 (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kawasaki W175 (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan)
Tampilan Kawasaki W175 khas layakan sepeda motor retro dengan gaya naked bike British tahun 1950-an. Dibangun pada rangka semi-double cradle, dia mengaplikasikan telescopic fork boots, lampu dengan depan dengan desain bulat dengan multi-reflector, speedometer analog, serta tangki bahan bakar berbentuk teardrop.
ADVERTISEMENT
Posisi duduk
Pertama, mari kita bahas soal posisi duduk. Saya, Aditya Pratama Niagara, jurnalis otomotif kumparan memiliki postur tinggi 170 cm. Kawasaki W175 yang punya jok setinggi 775 mm membuat kaki bisa menapak sempurna ke permukaan.
Jujur, duduk di Kawasaki W175 ini terasa nyaman. Apalagi busa joknya juga empuk dan menunjang kenyamanan ketikan berkendara.
Desain tangki yang meruncing ke belakang membuat posisi paha bisa sejajar dengan tangki dan mengapitnya untuk menambah kenyamanan. Posisi footpeg yang dibuat agak maju khas motor klasik juga memberikan kesan berkendara motor retro.
Setelah mengatur posisi duduk sekarang waktunya merasakan berkendara dengan Kawasaki W175.
Performa
Sebagaimana diketahui, lokasi test ride ini berada di wilayah perbukitan dengan medan yang didominasi tanjakan dan turunan.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, pihak penyelenggara tidak memungkinkan kami merasakan akselerasi maksimal dari Kawasaki W175. Kecepatan rata-rata hanya mencapai 60 km/jam dan maksimal berada di gigi 3 saja.
Kawasaki W175 (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kawasaki W175 (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan)
Kawasaki W175 menggendong mesin satu silinder, DOHC berkapasitas 177 cc yang hasilkan tenaga 12,8 daya kuda (dk) pada 7.500 rpm dan torsi 13,2 Nm pada 6.000 rpm.
Kawasaki W175 ini sangat ideal bagi Anda yang suka menikmati berkendara. Power-nya tidak terlalu besar, namun masih oke untuk digunakan sebagai motor harian.
Tak ada indikator bensin
Namun ada catatan yang cukup mengganggu adalah absennya indikator penunjuk volume bahan bakar. Sehingga, bagi yang ingin menggunakan motor ini ketika berkendara jarak jauh harus sering-sering menengok isi bensin di dalam tangki.
ADVERTISEMENT
Kopling terasa ringan saat ditarik. Saat memindahkan gigi, tak ada bunyi 'cetlak' khas motor gigi saat perpindahan netral ke gigi 1.
Kawasaki W175 (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kawasaki W175 (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan)
Berakselerasi dengan Kawasaki W175 sangat nyaman, apalagi rasio perpindahan giginya diatur untuk tidak mengejar torsi tinggi. Perpindahan gigi sangat halus juga tenaga motor ini sangat nyaman untuk digunakan berkendara secara santai.
Sementara di sektor pengereman, bisa dibilang tak ada yang istimewa. Dia mengguankan rem cakram diameter 220 mm dengan dual piston di depan dan dikawinkan dengan rem berjenis tromol di belakang.
Suspensi dan handling
Bantingan suspensi motor terasa lembut tapi tidak 'mentul-mentul'. Ketika melibas jalan yang tidak rata atau polisi tidur, shock depan mampu meredam getaran dengan baik, begitu pun dengan shock belakang.
ADVERTISEMENT
Pada shock belakang, terdapat fitur 5 tingkat pengaturan kekerasan yang bisa disesuaikan dengan kondisi jalan.
Lebar setang 765 mm membuat tikung menikung semakin mudah dilakukan, apalagi bobot kering motor ini hanya 126 kg (belum ditambah bensin).
Kawasaki W175 (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kawasaki W175 (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan)
Secara keseluruhan, pengendalian motor ini cukup ringan, apabila hendak menikung ala rebah, bisa saja dilakukan. Di bawah footpeg terdapat besi tambahan dengan panjang kurang lebih 2 cm yang berfungsi indikator kemiringan motor.
Ketika motor miring melebihi batas aman, otomatis besi tambahan itu akan bergesekan langsung dengan permukaan jalan. Namun, perlu Anda ketahui bahwa Kawasaki W175 ini tidak dirancang untuk berkendara agresif layaknya motor sport fairing.
Kesimpulan
Kawasaki W175 ini bisa jadi alternatif bagi Anda yang ingin mencari tunggangan bernuansa retro. Punya harga yang kompetitif, motor ini juga bisa dijadikan sebagai `bahan` bagi konsumen yang suka modifikasi.
ADVERTISEMENT
Spesifikasi lengkap Kawasaki W175: Type: Air cooled, 4 stroke single Displacement: 177 cm3 Bore and Stroke: 65.5 x 52.4 mm Compression ratio: 9.1:1 Valve system: SOHC, 2 valves Fuel system: Carburettor: Mikuni VM24 Ignition: DC-CDI Starting: Electric Lubrication: Forced lubrication, wet pump Transmission: 5 speed, return Tipe rangka : semi double cradle Maximum power: 9,6 kw 12,8 hp /7.500 rpm Ban depan: 80/100 17M/C (46P) tube type Ban belakang: 100/90 17 M/C (55P) tube type Rem depan: cakram diameter 220 mm (dual piston) Rem belakang: tromol diameter 110 mm Suspensi depan: teleskopik diameter 30 mm, wheel travel 110 mm Suspensi belakang: dual shockbreaker, wheel travel 65 mm
Dimensi Panjang: 1.930 mm Lebar: 765 mm Tinggi: 1.030 mm Jarak sumbu roda: 1.275 mm Jarak terendah: 165 mm Tinggi jok: 775 mm Berat: 126 kg Kapasitas tangki: 13,5 l
ADVERTISEMENT