Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) berencana melahirkan mobil baru bermesin hybrid, yang akan diproduksi mulai 2022. Ini seperti disampaikan Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono, saat ditemui di lantai GIIAS 2019 beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Ini seolah menampik rumor yang sempat beredar, kalau Toyota akan menyematkan mesin hybrid-nya pada model yang ada saat ini seperti Sienta, Fortuner ataupun Innova.
“Yes, yes yes,” ucap Warih. Itulah jawaban yang terlontar ketika kumparan sodorkan pertanyaan, akankah mobil hybrid yang keluar adalah model baru.
Terkait dengan segmen, Warih masih belum mau memberikan informasi pastinya. Namun memang, pastinya tak akan jauh-jauh dari model populer seperti MPV maupun SUV.
"Kami ingin memulai produksi lokal untuk hybrid electrified vehicle di tahun 2022, bersamaan dengan itu kita ingin electrified vehicle ini, bisa diterima dengan baik di masyarakat. Untuk modelnya bisa SUV bisa MPV, kita lihat nanti," ucap Warih.
Investasi Rp 28 Triliun
Produksi lokal hybrid ini, ternyata masuk dalam rencana investasi Rp 28,3 triliun yang pernah diungkapkan oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, ketika berada di Jepang menghadiri G20 di Osaka, Jepang Juni 2019 lalu.
ADVERTISEMENT
Menjelaskan kembali soal investasi tersebut, Warih mengatakan, dana tersebut secara bertahap akan digelontorkan mulai dari 2019 sampai tahun 2023, atau kurang lebih sekitar lima tahun.
“Ini investasi yang sama dengan periode sebelumnya. di mana itu adalah untuk keseluruhan grup atau Toyota Group Investment (TGI). Itu yang kami komitmen untuk investasi,” tutur Warih.
Hanya saja perlu digaris bawahi, investasi tersebut tak sepenuhnya dialokasikan untuk kendaraan berbasis listrik saja seperti Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug-In Hybrid Electric Vehicle (PHEV), Battery Electric Vehicle (BEH) atau Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV), tapi juga untuk mobil bermesin ICE.
“Bentuk investasinya belum, baru rencana, rencana dan rencana. Pastinya di dalamnya ada untuk electrified vehicle. Jadi termasuk ya bukan ‘hanya’--mobil listrik,” kata Warih santai.
ADVERTISEMENT
Memang secara global, Toyota berkomitmen untuk mempopulerkan kendaraan murni listrik pada 2020 nanti.
Lokalisasi komponen
Warih melanjutkan, memproduksi komponen listrik secara lokal jadi tantangan sendiri buat Indonesia, ketika ingin benar-benar masuk ke era kendaraan listrik. Walaupun memang hal penting lainnya adalah soal regulasi.
“Sekarang yang harus kita pikirkan adalah bagaimana supaya komponen utama EV benar-benar industrinya bisa dibangun di Indonesia. Agar ke depan pada era EV itu at least beberapa dari komponen itu bisa diproduksi di sini,” tutur Warih.