Wuling Almaz Produksi Cikarang Akan Diekspor Pakai Emblem Chevrolet
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Yang pasti tahun ini, Wuling Almaz akan diekspor ke ASEAN, saya tidak bilang kapan waktu tepatnya," ujar Dian ketika ditemui kumparan beberapa waktu lalu.
SUV yang dibangun dari platform Baojun 530 itu kata Dian punya permintaan yang membludak di negara tujuan ekspor, meski tidak sepenuhnya dalam wujud Wuling Almaz.
Bukannya tanpa sebab, karena di beberapa negara, Wuling Almaz juga dikenal sebagai Chevrolet Captiva generasi baru atau MG Hector di India. Guna memenuhi permintaan tersebut, Dian mengindikasikan kalau kemungkinan Almaz akan diganti logo pabrikannya.
"Intinya produk yang kami ekspor dari sini itu platform-nya adalah Almaz, nanti di negara sananya menjadi apa nanti kami akan umumkan seandainya sudah waktunya," timpal Dian.
Ya, Chevrolet yang dipayungi General Motor, MG (Morris Garage) yang diinduki SAIC Motor, dan Wuling Motors membentuk usaha patungan yang disingkat menjadi SAIC-GM-Wuling Automobile (SGMW).
ADVERTISEMENT
Tentunya dengan aliansi ini memungkinkan banyaknya keuntungan, salah satunya sharing platform mobil biar tidak terlalu memakan dana riset. Lalu sharing platform yang dimaksudkan adalah Almaz yang bisa berubah emblem pabrikan.
Walaupun baru seumur jagung resmi mengaspal di Tanah Air, kemudian siap diekspor, pastinya jadi kabar positif menyelamatkan defisit neraca perdagangan Indonesia.
Almaz yang masuk segmen SUV premium ini perlahan namun pasti menunjukkan tajinya di Tanah Air. Dengan banderol Rp 318,8 juta berstatus on the road Jakarta, memungkinkan merebut pasar yang sebelumnya diisi Honda CR-V turbo.
Terakhir pada gelaran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2019, lima berlian membukukan Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) Wuling Almaz hingga 380 unit, disusul Cortez 208 unit, dan Confero S 182 unit.
ADVERTISEMENT