Yamaha XSR155 vs Kawasaki W175, Unggul Mana?

19 Agustus 2019 9:32 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yamaha XSR155 dan Kawasaki W175. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Yamaha XSR155 dan Kawasaki W175. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Yamaha secara resmi meluncurkan motor bergenre sport naked retro XSR155 di Bangkok, Thailand pada Jumat (16/8). Mengadopsi bahasa desain kakak tertuanya, XSR900 dan XSR700 menjadi daya jual pabrikan garpu tala tersebut.
ADVERTISEMENT
Di Thailand sudah dipastikan XSR155 akan bersaing ketat dengan Honda CB150R ExMotion dan Gentleman 200. Untuk pasar otomotif Thailand memang keberadaan motor retro bisa dikatakan cukup populer di sana.
Informasi terkait peluncuran XSR155 ke Indonesia pun masih terbilang abu-abu. PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) belum mau banyak berkomentar terkait hal ini.
“Untuk saat ini memang belum ada rencana, kita lihat saja perkembangannya ke depan. YIMM pasti mempertimbangkan dengan segala peluang,” ucap Manager Marketing YIMM, Antonius Widiantoro kepada kumparan beberapa waktu lalu.
Jika motor ini masuk ke Indonesia, dipastikan akan bersaing dengan Kawasaki W175 yang sampai dengan saat ini masih bermain sendiri. Jika sekilas membandingkan ke duanya memang serupa tapi tak sama, W175 kental dengan retro-klasik sedangkan XSR155 menyasar retro-modern. Tapi tak ada salahnya jika kami membandingkan ke duanya.
ADVERTISEMENT
Desain dan fitur
Yamaha XSR155 Foto: dok. Yamaha
Dari segi desain, tak bisa disangkal lagi memang XSR155 mewarisi bahasa desain dari XSR900 dan XSR700. Mengusung nuansa retro-modern, motor ini dilengkapi lampu LED diseluruh bagian dengan bentuk membulat, panel instrumen digital, dan pemilihan jok dengan uretan bergaris.
Nuansa sport XSR155 dihadirkan dari desain naked-nya. Membuat bagian mesin dan sasis terlihat sangat jelas. Bicara sasisnya, XSR155 memakai sasis berjenis Delta Box yang pada umumnya juga digunakan pada varian sportbike Yamaha.
Kawasaki W175 Cafe Foto: Ghulam Nayazri/kumparanOTO
Sementara untuk Kawasaki W175, kental dengan nuansa motor retro-klasik. Kendati merupakan saudara kandung dari W250 dan W800, tampilan W175 lebih mengarah pada british naked motorcycle seperti Triumph dan Royal Enfield, meski memang rasa berkendaranya tetap seperti motor Jepang.
ADVERTISEMENT
Secara total, Kawasaki memang membawa W175 dalam kesan ‘jadul’ (jaman dulu). Itu terlihat dengan penggunaan lampu serta kaca spion membulat, dengan jok memanjang rata dengan rangka.
Sistem cahayanya pun masih mengandalkan bohlam dengan sistem kelistrikan AC (Alternating Current), yakni cahaya lampu akan redup ketika mesin sedang idle (langsam), dan baru terang setelah putaran mesin di atas 2.000 rpm. Tak heran memang Kawasaki menjulukinya dengan ‘Authentic Retro’.
Suspensi dan kaki-kaki
Yamaha XSR155 Foto: dok. Yamaha
beralih ke bagian suspensi dan kaki-kaki. Di Yamaha XSR155 mengandalkan suspensi depan berjenis upside down berdiameter 37 mm, sementara untuk bagian belakang menggunakan suspensi berjenis monoshock. Lengan ayunnya menggunakan swing arm alumunium bermodel banana. Jika dilihat, memang kombinasi ini layaknya disematkan pada motor-motor modern.
ADVERTISEMENT
Menggunakkan ban dual-purpose dengan ukuran 110/70 di depan dan belakang 140/70 juga dipasangkan pada velg dengan ukuran 17 inci.
Shock Belakang Motor Kawasaki W175 Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Sementara untuk Kawasaki W175 masih mengandalkan suspensi depan berjenis teleskopik berdiameter 30 mm. Untuk menambah kesan gagah, ditambahkan cover shock berbentuk karet yang klasik. Sementara untuk suspensi belakang menggunakan dual shockbreaker dengan sudut kemiringan 70 derajat dan memiliki 5 tingkatan pengaturan preload. Untuk lengan ayunnya W175 mengandalkan swing arm.
W175 menggunakan velg ruji dengan ukuran ban 80/100 di depan dan belakang 100/90 dipasangkan dengan ukuran velg 17 inci.
Mesin
Yamaha XSR155 Foto: dok. Yamaha
Kabarnya Yamaha XSR155 mengusung basis mesin dari MT15. Jika memang betul, maka rangkanya menggendong mesin 155 cc, 4-tak, 1 silinder, SOHC, 4 katup, berpendingin cairan dengan teknologi Variable Valve Actuation (VVA). Kemudian untuk sistem pengabutan bahan bakarnya menggunakan injeksi. Di atas kertas, mampu hasilkan tenaga maksimal 19,2 daya kuda pada 10.000 rpm dan torsi 14,7 Nm pada 8.500 rpm. Mesin tersebut dikawinkan dengan 6 percepatan didukung assist and slipper clutch.
Motor Kawasaki W175 Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Sementara untuk Kawasaki W175 mengemas mesin 177 cc, 4-tak, 1 silinder SOHC, 2 katup, berpendingin udara. Selanjutnya, untuk sistem pengabutan bahan bakarnya menggunakan karburator Mikuni VM24. Di atas kertas, mampu menghasilkan tenaga 13 daya kuda pada 7.500 rpm dan torsi 13,2 Nm ada 6.000 rpm. Mesinnya disalurkan dengan transmisi 5 percepatan.
ADVERTISEMENT
Sistem pengereman
Yamaha XSR155 Foto: dok. Yamaha
Untuk mengimbangi tenaga yang dihasilkan oleh motor ini, Yamaha XSR155 dilengkapi sistem pengereman single cakram dengan kaliper Akebono 2 piston pada bagian depan. Sementara untuk bagian belakang mengandalkan single cakram dengan kaliper Nissin 1 piston.
Kawasaki W175 Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Untuk Kawasaki W175, sistem pengereman depan menggunakan single cakram hidrolik kaliper 2 piston, sementara untuk rem belakang masih mengandalkan sistem tromol.
Harga
Di Thailand Yamaha XSR155 dibanderol dengan harga 91.500 baht atau setara Rp 42 jutaan. Dengan menyediakan 4 pilihan warna yakni Premium Gray, Sport Heritage, Elegance, dan Wanderlust.
Sementara untuk Kawasaki W175 yang sudah lebih resmi mengaspal di Indonesia dibanderol Rp 31,6 juta untuk varian Special Edition dan Rp 30,3 juta untuk varian biasa.
ADVERTISEMENT
Jika nantinya Yamaha XSR155 resmi diluncurkan di Indonesia, Anda pilih yang mana?