Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Bicara Mitsubishi Outlander PHEV secara mendalam, tidak afdol rasanya kalau tidak mengulas spesifikasi, data teknis, maupun fakta lain yang ada di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Karena itu, kumparan pun coba menyajikan fakta dan data seputar SUV plug-in hybrid yang pertama kali meluncur di kawasan ASEAN melalui Indonesia ini.
Beda dengan Outlander Sport
Sebelum lebih jauh mengulasnya, kenali dulu kalau Outlander PHEV ini beda modelnya dengan Outlander Sport. Bedanya versi PHEV dengan Sport, ini punya tampilan lebih elegan dan dewasa.
Assistant Division General Manager Product Strategy Division and General Manager Electric Vehicle Solution Department MMC, Takashi Hiromatsu, menjelaskan bahwa Outlander PHEV merupakan perwujudan dari gabungan karakter kendaraan listrik dan DNA SUV yang mampu melahap berbagai jenis medan.
“Kami ingin memperkenalkan teknologi mobil listrik Mitsubishi, dengan perpaduan motor listrik, kendaraan dapat jauh lebih efisien tanpa mengurangi performa,” kata Hiromatsu saat mengenalkan Eclipse Cross dan Outlander PHEV, di Jakarta, Selasa (9/7) malam.
ADVERTISEMENT
PHEV dengan model SUV pertama di Indonesia
Kalau pabrikan lain mengandalkan model sedan atau MPV yang ditanam teknologi hybrid atau plug-in hybrid, maka Mitsubishi hadirkan diferensiasi menggunakan model SUV.
Jelas Director of Sales & Marketing Division PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Irwan Kuncoro, SUV berbasis plug-in hybrid akan lebih cocok digunakan di Indonesia.
"Karena yang paling ideal dengan keterbatasan di Indonesia itu adalah Outlander PHEV. Ada tiga elemen value-nya, pertama SUV itu paling cocok dengan kondisi jalan yang belum sepenuhnya baik, juga banjir, maka konsep SUV paling cocok. Kemudian sistem hybrid-nya sendiri, setelah menggunakan listrik dan habis, mesin bisa mengisi listrik sendiri, makanya PHEV adalah pilihan ideal," kata Irwan.
ADVERTISEMENT
Model plug-in hybrid terlaris di dunia
Bukan cuma soal produk, pembuktian Outlander PHEV di sejumlah pasar pun membuat MMKSI optimistis bahwa mobil ini bakal diterima di Indonesia.
Mengutip dari situs Mitsubishi global, sudah lebih dari 200.000 unit Outlander PHEV terjual sejak debut 2013 lalu. Artinya, dalam kurun waktu 2013 hingga akhir 2018, tiga berlian menjual 78 unit Outlander PHEV tiap hari.
Selain itu, Outlander PHEV juga tercatat sebagai mobil plug-in hybrid dengan angka penjualan terbaik selama empat tahun berturut-turut: periode 2015 hingga 2018.
Otomatis, capaian manis itu pun membuat Mitsubishi Outlander kebanjiran penghargaan: SUV of the Year tahun 2015 versi Next Green Car, Low Carbon Car Manufacturer of the Year dari Low CVP, PHEV Manufacturer of the Year dari Green Fleet, Best Electric Hybrid tahun 2014 oleh Green Apple Award, juga menyabet gelar Best Alternative Fuel Vehicle tahun 2014.
Yang terbaru, Mitsubishi Outlander PHEV juga meraih penghargaan 2019 Green SUV of the Year dari Green Car Journal, Best Plug-in Hybrid Vehicle for 2019 dari Company Car and Van Magazine, dan di Ceko, menyabet 2018 Eco Car dari Zlaty Volan --penghargaan bergengsi khusus dunia otomotif sejak 1976.
ADVERTISEMENT
Mobil listrik yang punya fungsi sebagai backup power
Menariknya, sistem listrik yang ada pada Outlander PHEV tak hanya menunjang kebutuhan daya untuk dua motor listriknya. Sebab, mobil ini pun bisa memiliki fungsi sebagai backup power.
Sebagaimana dijelaskan Chairman Mitsubishi Motors Corporation (MMC) Osamu Masuko, Outlander PHEV sangat membantu dalam pemulihan bencana gempa bumi di Hokkaido.
Mitsubishi Outlander PHEV tak cuma andal melintasi dan menyisir daerah bencana, SUV ini pun mampu beralih fungsi sebagai backup power untuk menunjang kebutuhan listrik di area bencana.
"Bahkan ada pengguna Outlander PHEV yang menggunakan mobil ini sebagai tenaga cadangan selama 10 hari," kata Masuko.
Kemampuan jelajah
Selayaknya mobil listrik, Outlander PHEV ini juga bisa dikemudikan hanya dengan menggunakan tenaga dari baterai. Di atas kertas, mobil ini bisa melaju sejauh 55 kilometer dengan kecepatan 135km/jam.
Kemudian, mobil turut dilengkapi dua modus lain, yang aktif secara otomatis untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar.
ADVERTISEMENT
"Bahkan jarak yang ditempuh bisa sangat jauh hingga 600 km tanpa charging station. Dapat saya katakan Outlander PHEV sebagai model premium karena kami integrasikan dengan teknologi baru dengan lebih 50 tahun penelitian dan pengembangan," kata Hiromatsu.
Fitur keselamatan
Selain gelar teknologi yang ramah lingkungan, Outlander PHEV turut didukung sejumlah fitur keselamatan.
Berdasarkan tes dari ASEAN NCAP yang dilakukan November 2017, Outlander PHEV menyabet nilai sempurna atau bintang lima untuk perlindungan terhadap pengendara dan penumpang.
Detailnya, Outlander PHEV didukung 7 airbags, struktur body Reinforced Impact Safety Evolution (RISE), Active Stability Control, Forward Collision Mitigation System, Adaptive Cruise Control, Blind Spot Warning, Multi Around Monitor, dan Rear Cross Traffic Alert.
ADVERTISEMENT
Harga dan bonus pembelian
Bagi Anda yang berniat untuk memindah Outlander PHEV , mobil ini dijual Rp 1,298 miliar dengan status on the road (OTR) Jakarta. Pilihan warnanya ada dua, Ruby Black dan Silky White. Pembelian mobil ini sudah termasuk perangkat home-charger termasuk pemasangan serta perawatan gratis jasa, serta suku cadang 4 tahun atau 50 ribu km.