2 WNA Langgar Batas Aman Gunung Anak Krakatau dan Dekati Kawah

21 Januari 2019 7:15 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
2 WNA yang langgar batas aman Gunung Anak Krakatau. (Foto: @rajo_ameh/Twitter)
zoom-in-whitePerbesar
2 WNA yang langgar batas aman Gunung Anak Krakatau. (Foto: @rajo_ameh/Twitter)
ADVERTISEMENT
Pada akhir 2018 lalu, pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meningkatkan status Gunung Anak Krakatau dari "Waspada" menjadi "Siaga". Dengan peningkatan status ini, maka jarak aman dari Anak Krakatau juga ditingkatkan dari sebelumnya 2 Kilometer dari kawah menjadi 5 Kilometer dari kawah.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, masih ada orang yang nekat menerobos masuk ke area terlarang Gunung Anak Krakatau. Padahal jarak aman yang diberlakukan pemerintah ini adalah untuk keamanan mereka sendiri.
Tampak dua orang warga negara asing yang berfoto di dekat kawah Anak Krakatau yang kini terisi air. Ini merupakan bagian barat daya Anak Krakatau yang sekarang muncul lagi setelah hancur akibat longsor pada Desember lalu. Dia juga terlihat memotret air berwarna cokelat yang berada di sekitar Anak Krakatau.
Menurut orang yang mengunggah ke Twitter, foto itu diambil pada 17 Januari dan 18 Januari 2019. Namun, unggahan di akun Twitter @rajo_ameh itu kini sudah dihapus, bahkan akunnya juga sudah tak bisa ditemukan.
Screenshot tweet WNA yang langgar batas Anak Krakatau. (Foto: @rajo_ameh/Twitter)
zoom-in-whitePerbesar
Screenshot tweet WNA yang langgar batas Anak Krakatau. (Foto: @rajo_ameh/Twitter)
Hendra Gunawan, Kepala Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat PVMBG, mengatakan bahwa apa yang dilakukan warga negara asing itu adalah tindakan berbahaya dan tidak menghormati aturan yang berlaku di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Ini juga sebenarnya lebih ke kesadaran masing-masing orang. Mungkin bisa dimulai dari guide turisnya yang bisa menyampaikan bahwa ada imbauan dari pemerintah untuk tidak mendekati Anak Krakatau," ujar Hendra saat dihubungi kumparan, Minggu (20/1).
Lokasi Anak Krakatau yang berada di tengah laut membuatnya sulit untuk diawasi dengan ketat. Hal ini jadi salah satu penyebab kejadian penerobosan oleh masyarakat bisa terjadi.
WNA yang langgar batas aman Gunung Anak Krakatau. (Foto: @rajo_ameh/Twitter)
zoom-in-whitePerbesar
WNA yang langgar batas aman Gunung Anak Krakatau. (Foto: @rajo_ameh/Twitter)
PVMBG hanya bisa memberikan rekomendasi terkait status gunung. Untuk masalah tindakan pengamanan dan lainnya, Hendra berkata itu menjadi kewenangan pemerintah daerah.
Sebelumnya, aksi nekat menerobos jarak aman wilayah rawan bencana juga pernah terjadi pada Januari 2018 lalu. Deutsche Welle (DW) melaporkan ada dua wisatawan asal Australia yang mencoba mendaki Gunung Agung yang berstatus "Awas".
WNA yang langgar batas aman Gunung Anak Krakatau. (Foto: @rajo_ameh/Twitter)
zoom-in-whitePerbesar
WNA yang langgar batas aman Gunung Anak Krakatau. (Foto: @rajo_ameh/Twitter)
Kedua wisatawan itu mengabaikan peringatan zona bahaya 10 Kilometer dari gunung. Mereka kemudian diamankan ke pos polisi selat tapi dibebaskan karena tidak ada pelanggaran pidana.
ADVERTISEMENT
Anak Krakatau sedang menjadi perhatian publik setelah ia mengalami erupsi dan lonsor yang menyebabkan tsunami di Selat Sunda pada 22 Desember 2018. Peristiwa ini menimbulkan korban jiwa lebih dari 400 orang, serta membuat ketinggian Anak Krakatau menyusut jadi 110 meter dari permukaan laut, padahal sebelumnya tercatat 338 meter.