5 Cara Mudah yang Bisa Dilakukan untuk Buktikan Bumi itu Bulat

28 September 2018 18:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jadi. Bumi bulat? Atau bumi datar? (Foto: Kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jadi. Bumi bulat? Atau bumi datar? (Foto: Kumparan)
ADVERTISEMENT
Penganut teori Bumi datar pernah melakukan beberapa upaya untuk membuktikan teorinya. Ada yang melakukan ekspedisi ke Antartika dan ada juga yang terbang menggunakan roket buatan sendiri.
ADVERTISEMENT
Namun, meski sudah melakukan itu semua, masih belum ada bukti kuat yang bisa mendukung teori mereka.
Untungnya tidak sulit untuk membuktikan bahwa Bumi itu bulat. Ada beberapa cara sederhana yang bisa kita lakukan tanpa perlu repot-repot membuat roket atau melakukan perjalanan jauh ke Antartika.
Berikut lima cara mudah membuktikan jika Bumi itu bulat yang telah dikumpulkan tim kumparan dari berbagai sumber.
1. Melihat gerhana Bulan
Gerhana bulan terlihat di Monas (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gerhana bulan terlihat di Monas (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Dengan mengamati gerhana Bulan, kita bisa melihat bukti bahwa Bumi itu bulat. Ketika terjadi gerhana Bulan total, biasanya keseluruhan Bulan akan terlihat seperti memiliki warna merah keoranyean.
Hal itu terjadi karena Bumi berada di antara Matahari dan Bulan, menyebabkan bayangan Bumi jatuh sepenuhnya ke Bulan. Nah jika Bumi itu datar maka Bulan tidak akan sepenuhnya memiliki warna merah keoranyean.
ADVERTISEMENT
2. Melihat kapal berlayar
Ilustrasi Kapal Laut. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kapal Laut. (Foto: Pixabay)
Dari permukaan Bumi, memang sulit untuk melihat lengkungan Bumi. Namun kita bisa mengamati lengkungan itu jika kita mengunjungi pelabuhan atau tempat dengan pemandangan laut yang luas.
Jadi ketika kapal menjauh dari posisi kita, terlihat kapal itu seakan-akan "tenggelam". Bentuk Bumi yang bulat adalah alasan mengapa fenomena ini terjadi.
3. Memanjat pohon
Old Tjikko-Pohon Klonal Tertua di Dunia (Foto: Youtube/Travelling)
zoom-in-whitePerbesar
Old Tjikko-Pohon Klonal Tertua di Dunia (Foto: Youtube/Travelling)
Jika Bumi itu datar, maka jarak pandang kita, baik sedang di bawah maupun di atas pohon, akan sama. Namun ketika kita memanjat sebuah pohon tinggi, kita akan merasakan bahwa semakin tinggi kita memanjat semakin jauh juga pandangan kita.
Hal ini terjadi karena bagian yang sebelumnya terhalang di pandangan kita, akibat bentuk Bumi yang bulat, jadi terlihat karena posisi kita bertambah tinggi.
ADVERTISEMENT
Jika Bumi memiliki bentuk datar, maka secara teori kita harusnya bisa melihat cahaya terang dari kota-kota yang berjarak sangat jauh. Namun karena hal ini tidak mungkin, maka itu menjadi bukti tambahan bahwa Bumi itu bulat, tidak rata.
4. Melihat Matahari tenggelam
Wisatawan Menikmati Sunset di Gili Trawangan (Foto: Flickr / PathWay Indonesia)
zoom-in-whitePerbesar
Wisatawan Menikmati Sunset di Gili Trawangan (Foto: Flickr / PathWay Indonesia)
Dengan mengamati proses Matahari tenggelam kita bisa menemukan bukti bahwa Bumi itu bulat. Jadi bayangkan kita sedang mengamati proses tenggelamnya Matahari dari suatu tempat, sebut saja titik A.
Ketika Matahari tak lagi terlihat dari titik tersebut, cobalah pergi ke tempat yang lebih tinggi, sebut saja titik B. Dari titik B kita akan masih bisa melihat Matahari, sementara pada titik A Matahari tidak lagi terlihat.
Jika Bumi datar, saat Matahari telah tenggelam pada titik A maka pada titik B, meski lebih tinggi, Matahari pun tidak akan terlihat.
ADVERTISEMENT
Namun pada kenyataannya jika kita melakukan hal tersebut setelah Matahari menghilang dari pandangan di titik A, di titik B yang lebih tinggi Matahari masih akan terlihat.
5. Mengamati bayangan di lokasi berbeda
Bayangan keluarga (Foto: Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Bayangan keluarga (Foto: Unsplash)
Ajak teman-teman Anda untuk memilih dua lokasi berbeda yang jaraknya cukup jauh, misalnya Anda di Banda Aceh dan teman Anda di Jakarta. Kemudian, siapkan dua batang kayu yang sama panjang dan tancapkan batang itu ke tanah pada siang hari.
Selanjutnya, hitung panjang bayangan yang muncul. Lakukan penghitungan pada waktu yang sama demi mendapatkan akurasi yang tepat.
Jika Bumi rata, bayangan yang muncul akan memiliki panjang yang sama. Namun pada kenyataannya kita akan menemukan bahwa ukuran masing-masing bayangan itu berbeda.
ADVERTISEMENT
Hal ini diakibatkan oleh bentuk Bumi yang bulat sehingga membuat sinar Matahari menyinari suatu bagian Bumi dari sudut berbeda pada waktu yang sama.
Eksperimen sederhana ini juga dilakukan oleh seorang ahli matematika bernama Eratosthenes sekitar 2.000 tahun lalu. Selain membuktikan bahwa Bumi itu bulat, Eratosthenes juga berhasil menghitung lingkar keliling Bumi dalam eksperimen ini.