Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Sebuah kejadian unik terjadi di Portugal. Bulu mata seorang wanita berumur 45 tahun tumbuh sepanjang 3 centimeter dalam tiga minggu selama menjalani pengobatan kanker usus kolorektal stadium empat.
ADVERTISEMENT
Diterbitkan dalam jurnal BMJ Case Reports, wanita itu didiagnosis menderita kanker kolorektal pada November 2017 lalu, dengan hasil pemeriksaan yang menunjukkan beberapa metastasis (penyebaran kanker) di paru-paru dan hati. Karena ini, dokter memutuskan untuk memberikan obat kanker cetuximab.
Setelah 14 siklus, sang wanita pergi ke klinik onkologi Lisbon dengan infeksi di kelopak mata. Dia mencatat bahwa tiga minggu sebelumnya, bulu matanya sudah mulai tumbuh secara tidak normal, yakni tumbuh lebih panjang dan jadi keriting. Alih-alih senang memiliki bulu mata panjang, kondisi itu justru mengganggu aktivitasnya.
"Orang-orang sering mendatangi saya dan mengatakan ‘dari mana Anda membuat bulu mata seperti itu?’ Bagi saya, ini bagian yang menyenangkan,” ujar wanita tersebut.
"Tetapi, bagian yang tidak menyenangkan adalah jadi tidak nyaman dan rasa gatal di bagian kelopak mata , dan ketika Anda menggaruknya, semakin besar kemungkinan terjadinya infeksi. Saya sepenuhnya setuju bahwa saya harus tetap berobat, karena hanya itu yang dapat menyembuhkan saya. Tetapi, saya berharap ada yang lebih mudah untuk mengatasi ‘masalah kecantikan’ pada diri saya," sambungnya.
Efek samping cetuximab adalah toksisitas kulit dan rambut. Trikomegali atau dengan kata lain terjadinya pengeritingan, pigmentasi, dan pemanjangan bulu mata (12 milimeter atau lebih), adalah salah satu efek samping yang ditimbulkan, dan biasanya terjadi setelah 2-5 bulan masa perawatan. Meski tidak berbahaya, tetap dapat menimbulkan efek yang tidak nyaman, seperti halnya infeksi kelopak mata dan ulserasi kornea.
ADVERTISEMENT
Untuk mengurangi efek samping, tim dokter merekomendasikan agar wanita tersebut melakukan perawatan dengan memperpendek dan membersihkan bulu matanya setiap 2-4 minggu sekali ke klinik kecantikan.
Cetuximab bekerja dengan cara mengikat dan menghambat reseptor faktor pertumbuhan epidermal (EGFR). Toksisitas kulit adalah efek samping yang paling umum, di mana hal ini terjadi pada 80 persen kasus dan 15 persen di antaranya masuk kategori sangat parah.