Akibat Penambangan Laut, Siput 'Cangkang Besi' Terancam Punah

29 Juli 2019 8:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Siput cangkang besi. Foto: Chong Chen
zoom-in-whitePerbesar
Siput cangkang besi. Foto: Chong Chen
ADVERTISEMENT
Siput laut yang hidup jauh di bawah permukaan laut, di dekat lubang hidrometal, memiliki solusi unik dalam menavigasi rumahnya agar tidak mudah rusak, yakni membangun selubung lapis baja yang terbuat dari zat besi.
ADVERTISEMENT
Siput laut kaki bersisik adalah spesies hewan yang tinggal di dasar laut dengan kedalaman hingga 2900 meter di Samudra Hindia. Mereka biasanya hidup di dekat lubang hidrometal, yakni celah dasar laut yang mengeluarkan energi panas ke aliran air laut.
Meski sisik siput itu terlihat menyerupai kursi singgasana Iron Throne di serial 'Game of Throne' dan bertempat tinggal di lingkungan ekstrem, bukan berarti mereka bisa menghadapi gangguan besar yang ditimbulkan dari penambangan dasar laut.
Siput yang memiliki nama ilmiah Chrysomallon squamiferum ini juga dikenal sebagai trenggiling laut karena lempengannya yang keras. Mereka diketahui hanya menghuni tiga lokasi di dekat lubang hidrotermal di Samudra Hindia. Ironisnya, dua dari tiga lokasi yang mereka huni sudah secara resmi dibuka untuk kegiatan penambangan.
Siput cangkang besi. Foto: Chong Chen
Pada 18 Juli 2019, Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (International Union for Conservation of Nature/IUCN) memasukkan siput ini dalam Red List, sebuah daftar untuk spesies yang terancam punah. Ini menjadikannya sebagai hewan pertama yang terancam punah akibat dari penambangan bawah laut.
ADVERTISEMENT
Menurut jurnal di Nature Ecology and Evolution, siput laut kaki bersisik pertama kali ditemukan pada tahun 2003. Cangkangnya terdiri dari tiga lapis: lapisan bagian dalam mengeras karena pengapuran, lapisan tengah organik, dan lapisan luar diperkaya dengan besi sulfida.
Baju besi terdapat di tubuhnya digunakan sebagai pertahanan dari serangan predator dan siput lain yang hidup di dekat lubang hidrometal. Menurut National Museum of Wales, siput laut bercangkang besi ini memiliki jantung yang spesial, dengan sebagian besar digunakan untuk mengakomodasi kebutuhan oksigen dari bakteri simbiotik yang hidup di tubuh mereka, serta menyediakan nutrisi untuk dirinya.
Hanya sedikit data yang menjabarkan ihwal kebiasaan atau biologis dari siput tersebut. Hingga saat ini, belum ada tindakan konservasi yang dilakukan di salah satu wilayah lubang hidrotermal di mana siput itu ditemukan.
ADVERTISEMENT