Alasan Orang Mudah Marah saat Lapar

17 Mei 2018 10:56 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi marah  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi marah (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Urusan perut memang luar biasa penting. Banyak orang yang menjadi kalap atau bahkan lebih agresif jika perut mereka kosong. Tapi mengapa demikian?
ADVERTISEMENT
Menurut penjelasan Amanda Salis, peneliti senior dari Boden Institute of Obesity, Nutrition, Exercise & Eating Disorders di University of Sydney, Australia, ada beberapa alasan mengapa hal ini terjadi.
Ia menjelaskan bahwa alasan pertama mengapa orang mudah marah saat lapar adalah akibat respons tubuh terhadap menurunnya konsentrasi glukosa di dalam darah.
"Anda mungkin telah menyadari ketergantungan yang otak Anda miliki pada glukosa, banyak hal mudah bisa menjadi sulit ketika Anda merasa lapar dan gula darah turun," jelasnya seperti dikutip dari The Conversation.
Marah (Foto: Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Marah (Foto: Unsplash)
Salis menuturkan, hal tersebut membuat tubuh sulit berkonsentrasi dan membuat kita mudah melakukan kesalahan. Ia juga menambahkan, dalam kondisi tersebut sulit bagi seseorang untuk bertingkah laku sesuai norma sosial.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Salis juga menjelaskan bahwa ketika tubuh mengalami penurunan gula darah, otak akan mengirimkan instruksi ke tubuh untuk melepaskan hormon yang bisa meningkatkan glukosa di aliran darah.
Ada empat hormon yang kemudian dilepaskan tubuh. Yang pertama adalah hormon pertumbuhan dari kelenjar pituitari yang berada di otak, glukagon dari pankreas, lalu ada epineferin, dan juga kortisol, yang berasal dari kelenjar adrenal.
Dua hormon terakhir itulah yang membuat tubuh menjadi lebih agresif saat lapar.
Pengaruh Gen
Selain terkait hormon, Salis menambahkan bahwa alasan lain mengapa lapar memiliki hubungan dengan kemarahan adalah karena kedua hal tersebut dikontrol oleh suatu gen yang sama.
Gen tersebut menghasilkan suatu zat kimia di otak yang dinamai neuropeptida Y, yang biasa dilepaskan ke otak ketika orang merasa lapar.
ADVERTISEMENT
"Orang-orang dengan tingkat neuropeptida Y yang tinggi di cairan serebrospinalnya juga menunjukkan tingkat agresi yang tinggi," papar Salis.
"Lapar dan marah adalah suatu mekanisme bertahan hidup yang telah membantu manusia dan juga hewan lainnya. Anggap seperti ini, jika suatu organisme yang lapar diam saja dan membiarkan yang lain untuk makan sebelum mereka, spesies mereka dapat punah," terang Salis lagi.
Lampiaskan rasa marah (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Lampiaskan rasa marah (Foto: Thinkstock)
Hal yang sama juga dijelaskan oleh Brad Bushman, profesor psikologi di Ohio State University. "Otak memerlukan bahan bakar untuk mengatur emosi, dan kemarahan adalah salah satu emosi yang orang-orang sulit atur," ujar Bushman dikutip dari TIME.
Dari penjelasan Bushman, meski berat otak manusiahanya dua persen dari berat badan, organ penting itu menggunakan 20 persen hingga 30 persen energi yang tubuh konsumsi.
ADVERTISEMENT
Jadi ketika otak mengalami kekurangan pasokan energi, organ tersebut akan kesulitan mengontrol emosi. Hal tersebut kemudian akan membuat orang mudah marah.