Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Bagaimana Cacing Anisakis Sp Bisa Masuk ke Ikan Makarel Kalengan?
29 Maret 2018 19:10 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
ADVERTISEMENT
Berita mengenai penemuan cacing Anisakis sp di dalam ikan makarel kalengan membuat heboh publik.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, hasil riset dari BPOM menemukan sebanyak 27 merek produk makarel kalengan ternyata positif mengandung cacing parasit tersebut. Dari 27 merek itu, 16 di antaranya adalah produk impor dan 11 di antaranya adalah merek lokal.
Hal ini kemudian menimbulkan pertanyaan bagaimana cacing parasit itu bisa terkandung ke dalam produk-produk makanan siap saji tersebut.
“(Cacing masuk) melalui rantai makanan di alamnya. Anisakis ini kan adanya di laut, telurnya disebarkan, kemudian dimakan oleh mikroorganisme, zooplankton,” kata Prof. Dr. Nurjanah, Dosen Departemen Teknologi Hasil Perairan, Institut Pertanian Bogor, saat dihubungi kumparanSAINS, Kamis (29/3).
Ia menjelaskan, proses makan memakan membantu menyebarkan cacing ini. Ketika zooplankton dimakan oleh hewan lain yang lebih besar, misalnya udang, maka cacing ini akan hidup di dalam tubuh udang. Begitu juga ketika udang dimakan oleh ikan, maka cacing pun akan berpindah sarang ke dalam perut ikan.
“Bahkan bisa ada di perut mamalia laut seperti paus,” Nurjanah menambahkan.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, risiko terbesar kontaminasi cacing ini terjadi ketika memakan ikan dalam bentuk mentah atau tidak dimasak dengan benar.
“Bisa saja ke manusia juga, terutama yang memakan ikan mentah atau masaknya kurang dari 60 derajat Celcius.”
Lalu apakah cacing ini berbahaya bila termakan oleh manusia?
“Kalau hidup iya,” kata Nurjanah. “Bisa menurunkan imun, bisa menyebabkan saluran pencernaan juga terganggu. Karena itu (yang memakan) ciri-cirinya mual, muntah-muntah, keluar larvanya. Tapi dengan catatan kalau hidup, ya.”
Untuk ikan-ikan yang sudah dikalengkan, Nurjanah mengatakan ikan-ikan tersebut sudah disterilisasi sehingga membunuh cacing-cacing dalam perut dan tidak bisa lagi berkembangbiak. Karena itu, meskipun ditemukan cacing, sebenarnya cacing dalam ikan tersebut aman bila termakan oleh manusia.
ADVERTISEMENT
Namun, Nurjanah memberikan catatan, cacing tersebut dikhawatirkan memiliki toksin yang dapat memicu reaksi alergi bahkan setelah cacing mati ataupun setelah ikan diolah.
“Pengalaman di beberapa negara seperti di Eropa, ada kasus alergi. Karena cacing ini mengeluarkan zat alergen. Tapi ini masih harus dikaji lebih lanjut zat yang dikeluarkannya seperti apa.”
Karena itu, Nurjanah menyarankan agar masyarakat tetap berhati-hati, terutama bila mulai ada tanda-tanda alergi setelah mengkonsumsi ikan makarel dalam kaleng, sebaiknya konsumsi dihentikan.
"Ada orang yang makan itu tidak apa-apa. Itu tergantung pada kekebalan tubuh seseorang. Ada yang sensitif, dengan makan sedikit saja sudah ada gejala (alergi). Untuk lebih hati-hati, kalau sudah ada tanda-tanda alergi sebaiknya dihindari,” tutup Nurjanah.