Benarkah Bedak Talk Bisa Menyebabkan Kanker?

19 Juli 2018 8:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bedak bayi (Foto: Dok. Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Bedak bayi (Foto: Dok. Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Baru-baru pengadilan di AS mewajibkan perusahaan Johnson & Johnson (J&J) untuk membayar uang sebesar Rp 67,6 triliun kepada 22 orang perempuan yang mengklaim bedak talk buatan J&J mengandung asbestos yang kemudian menyebabkan kanker ovarium pada diri mereka. Bahkan, enam dari 22 perempuan tersebut sudah meninggal dunia akibat kanker tersebut.
ADVERTISEMENT
Kekalahan J&J dalam sidang tersebut menimbulkan kekhawatiran para penggunaan bedak talk di seluruh di dunia. Benarkah bedak talk bisa menyebabkan kanker?
Untuk menjawab pertanyaan ini, pertama, yang harus diketahui adalah asal muasal dari bedak talk. Bedak talk berasal dari mineral lembut yang juga bernama talk.
Dikutip IFL Science, tambang talk seringkali berdekatan dengan asbestos, karena itu, tidak jarang talk terpapar oleh asbestos. Menurut American Cancer Society, asbestos memang bisa menyebabkan kanker, terutama bila terhirup ataupun tertelan.
Studi yang dilakukan pada para penambang asbestos menunjukkan, menghirup serat asbestos dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru. Selain terkena kanker paru-paru, orang yang terpapar oleh asbestos juga bisa terserang mesothelioma, kanker yang menyerang mesothelium, lapisan yang menyelimuti organ di dalam tubuh manusia seperti pada paru-paru, perut, dan testikel.
ADVERTISEMENT
Terlalu banyak menghirup asbestos juga bisa menyebabkan penyakit paru-paru yang disebut asbestosis, penyakit yang menyebabkan luka di paru-paru sehingga penderitanya kesulitan bernapas.
Bedak Johnson and Johnson. (Foto: Lucas Jackson/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Bedak Johnson and Johnson. (Foto: Lucas Jackson/Reuters)
Lalu, apakah semua talk terpapar oleh asbestos?
Perlu diketahui bahwa tidak semua talk terpapar oleh asbestos. Talk yang bisa digunakan untuk kosmetik hanyalah talk yang terbukti asbestos-free atau bebas asbestos untuk menjamin keamanannya saat digunakan sebagai kosmetik ataupun produk perawatan tubuh lainnya.
Talk digunakan pada kosmetik karena kemampuannya untuk menyerap keringat serta mengurangi gesekan pada kulit sehingga kulit tidak gampang lecet. Karena itu, penggunaan talk tidak hanya terbatas pada bedak bayi, tapi juga pada produk kosmetik lain seperti blush on dan maskara.
Pada September 2009 hingga 2010, Food and Drug Administration (FDA) di AS melakukan survei kepada beberapa produk kosmetik dan perawatan tubuh, termasuk pada beberapa merek besar yang dijual di Indonesia seperti Johnson’s, Urban Decay, Clinique, Maybelline, dan Revlon. Hasilnya, tidak ada satupun produk dari merek-merek tersebut yang mengandung asbestos.
ADVERTISEMENT
Selain itu, menurut American Cancer Society, studi yang dilakukan terhadap pengaruh dari talk terhadap kanker ovarium cenderung sedikit hingga tidak ada sama sekali.
Bedak Johnson and Johnson. (Foto: Shannon Stapleton/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Bedak Johnson and Johnson. (Foto: Shannon Stapleton/Reuters)
Di Inggris, Cancer Research UK meragukan adanya hubungan antara bedak talk dengan kanker. Dalam situsnya, lembaga ini mengatakan meski ada sebuah studi yang mengatakan talk bisa meningkatkan risiko kanker ovarium hingga 33 persen, studi tersebut memiliki kelemahan karena kebanyakan peserta studi tidak bisa ingat dengan benar seberapa banyak atau sering mereka menggunakan talk pada alat kelamin mereka.
Lembaga ini bersikukuh bahwa menggunakan bedak talk, baik itu menggunakan secara langsung pada alat kelamin maupun ditaburkan pada alat kontrasepsi seperti diafragma ataupun kondom, tidak akan meningkatkan kemungkinan kanker ovarium.
ADVERTISEMENT