BRG Kenalkan PRIMS, Situs untuk Pantau Lahan Gambut yang Terbakar
ADVERTISEMENT
Badan Restorasi Gambut (BRG) Republik Indonesia yang bertugas mempercepat pemulihan dan pengembalian fungsi gambut yang rusak, terutama akibat kebakaran dan kekeringan, memperkenalkan sebuah platform bernama PRIMS (Pranata Informasi Restorasi Ekosistem Gambut). Platform atau media yang bisa diakses secara online melalui situs http://prims.brg.go.id/ ini dapat memberi informasi terkait kondisi lahan gambut di seluruh wilayah Indonesia, termasuk yang sedang direstorasi.
ADVERTISEMENT
“Area lahan gambut yang harus direstorasi sangat luas. Sementara tidak banyak personel dan ada banyak aktor lain selain BRG yang merestorasi. Platform ini kemudian hadir agar semua bisa memantau restorasi gambut,” terang Ahmad Barnes, Kepala Sub Kelompok Kerja Bidang Monitoring dan Evaluasi BRG di acara Journalist Class yang dihelat di Multivision Tower, kawasan Menteng, Jakarta Selatan, Jumat (27/9).
Adapun tujuan pengembangan PRIMS meliputi pemantauan dampak restorasi, deteksi kehilangan tutupan lahan di lahan gambut, serta koordinasi antarlintas pemerintahan. Melalui PRIMS, siapa pun dapat mengakses sebaran kegiatan restorasi yang telah dilakukan BRG.
Selain itu, maasyarakat juga bisa tahu lahan gambut di mana saja yang sedang terbakar atau yang terdapat titik-titik panas.
PRIMS yang menggunakan teknologi penginderaan jauh ini juga dapat digunakan untuk mendeteksi kehilangan tutupan lahan gambut (tree cover loss) sebagai bentuk indikator degradasi pada lahan gambut. “Data didapat dari citra satelit yang kami padukan dengan data-data SIPALAGA (Sistem Pemantauan Air Lahan Gambut),” sambung Barnes.
ADVERTISEMENT
Untuk mewujudkan terbentuknya koordinasi yang saling membangun dalam pengembangan daerah bergambut, PRIMS dapat dimanfaatkan untuk mengomunikasikan capaian restorasi gambut lintas instansi pemerintah.
Semenjak empat tahun yang lalu BRG dibentuk dan ditugaskan untuk merestorasi lahan gambut yang terdegradasi di sejumlah provinsi, meliputi Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Papua. Ada sekitar 2,6 juta hektare lahan gambut yang menjadi target restorasi.
BRG hanya berwenang melakukan restorasi di lahan nonkonsesi yang luasnya sekitar 900 ribu hektare. Sementara sisanya 1,7 juta kekatere termasuk dalam wilayah konsesi.
Di wilayah konsesi ini, BRG hanya berwenang melakukan supervisi lahan gambut dengan bimbingan teknis seperti tata kelola air. Hingga saat ini (tahun 2019), target restorasi lahan gambut yang sudah tercapai yakni sekitar 679 ribu hektare.
Mengenai Platform PRIMS GAMBUT
ADVERTISEMENT
Pranata Informasi Restorasi Ekosistem Gambut (PRIMS GAMBUT) adalah platform daring berbasis spasial yang menyediakan informasi terkini tentang kondisi lahan gambut di Indonesia dan kemajuan restorasi gambut.
PRIMS GAMBUT mendukung pemantauan dan pelaporan kegiatan perlindungan dan restorasi 2 juta hektar lahan gambut yang dilakukan oleh BRG, Tim Restorasi Gambut Daerah (TRGD), pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan publik.
PRIMS GAMBUT dibuat untuk mengetahui kondisi lahan gambut terkini, serta memantau kemajuan kegiatan restorasi dan dampaknya terhadap lahan gambut . Data yang ditampilkan di platform ini bersifat publik dan resmi dari kementerian dan lembaga terkait.