Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Buku Atlas Penciptaan Harun Yahya Disebut Tak Masuk Akal oleh Ilmuwan
12 Juli 2018 18:23 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Teori evolusi Darwin sering diperdebatkan. Salah satu orang yang menyerang teori Darwin adalah Harun Yahya atau Adnan Oktar, seorang penulis buku sekaligus pemimpin sekte keagamaan asal Turki . Namanya belakangan ini kembali disebut oleh masyarakat global lantaran dia ditangkap oleh polisi di Istanbul pada Rabu (11/7).
ADVERTISEMENT
Dalam teori evolusi Darwin dijelaskan bahwa spesies yang ada sekarang merupakan hasil evolusi spesies sebelumnya. Terhadap teori evolusi tersebut, Yahya menolak keras anggapan bahwa nenek moyang manusia adalah kera.
Berbeda dengan teori evolusi Darwin, dalam teorinya yang dituangkan dalam buku Atlas of Creation atau Atlas Penciptaan, Harun Yahya berpendapat bahwa setiap spesies di Bumi itu berbeda dan memang sengaja diciptakan masing-masing oleh Tuhan.
Buku Atlas of Creation, yang dicetak dalam ukuran 30 x 43 cm dan bobot 5,5 kg, muncul tanpa diminta ke kotak surat para ilmuwan dunia. Tim Harun Yahya mencetak buku ini dengan banyak gambar yang diklaim sebagai bukti ketiadaan evolusi. Harun Yahya menyebut gagasan Darwin sangat lemah, sesat, dan bertentangan dengan Alquran.
ADVERTISEMENT
Namun, teori Harun Yahya ini justru jadi olok-olok. Ia dikritik habis oleh kalangan akademisi, baik di Turki, maupun dunia.
Salah satunya adalah Aykut Kence, profesor biologi di Middle East Technical University, yang mengkritik gagasan tersebut karena Harun Yahya tidak punya kapasitas dalam bicara soal sains.
Dikutip dari Haberler , Harun Yahya memang tidak memiliki latar belakang pendidikan tinggi di bidang sains. Yahya hanya merupakan lulusan Akademi Seni Rupa Negeri, Istanbul, jurusan desain interior. Setelah itu ia melanjutkan pendidikannya ke Istanbul Universitesi jurusan Filsafat dan Sejarah. Namun ia tidak menyelesaikan pendidikannya di Istanbul Universitesi.
"Adnan Oktar (Harun Yahya) tidak memiliki kapasitas dan juga ijazah dalam bidang paleontologi maupun biologi untuk bisa berbicara mengenai hal ini (teori Darwin)," ujar Aykut
ADVERTISEMENT
Ia juga menambahkan bahwa berbagai gambar fosil dalam buku "Atlas of Creation" sama sekali tidak relevan dan malah membuatnya tertawa.
Ergi Deniz Ozsoy, dosen fakultas biologi Universitas Hacettepe di Turki, juga memiliki pendapat yang sama. Buku Harun Yahya yang cukup populer di Indonesia, Atlas of Creation, disebutnya sama sekali tak ada faedahnya.
"Di dalam buku itu tidak ada suatu hal berfaedah yang bisa diambil secara serius oleh orang-orang," kata Ozsoy. "Sama sekali tidak meningkatkan ilmu pengetahuan."
Menurut laporan The New York Times , banyak peneliti di AS yang juga memberikan kritik atas buku sekaligus teori dari Harun Yahya yang menunjukkan sikap anti-Darwin.
"Ia sepertinya tidak memiliki pemahaman atas apa yang kita ketahui mengenai bagaimana sesuatu bisa berubah seiring dengan perjalanan waktu," ujar Kevin Padian, ahli biologi evolusi di University of California.
ADVERTISEMENT
Padian menjelaskan bahwa ia dan rekan-rekan kerjanya terkejut mendapat kiriman buku tersebut. Peneliti di sana kaget dengan ukuran dan nilai produksi bukun Harun Yahya, namun isinya disebut "sampah" oleh Padian.
Selain itu, Kathryn L. Calame, ahli mikrobiologi dari sekolah kedokteran Columbia University dan Kenneth R. Miller, ahli biologi dari Brown University, mengaku bahwa mereka beserta banyak rekannya juga mendapatkan kiriman buku Atlas of Creation.
"Saya pikir ia (Harun Yahya) telah mengirimkan buku itu ke setiap profesor yang ada di sekolah kedokteran kami," ujar Calame.
Meski sama sekali tak terkesan dengan isi buku tersebut, mereka mengkhawatirkan dampak tersebarnya teori ngawur milik Harun Yahya. Apa yang disampaikan Harun Yahya dinilai para ahli menunjukkan sikap anti ilmu pengetahuan.
ADVERTISEMENT
"Ide dari Harun Yahya menjadikan evolusi dianggap sebagai bagian dari pengaruh buruk Barat terhadap kebudayaan Islam," jelas Miller. "Hal tersebut bisa menyebabkan tersebarnya sikap anti ilmu pengetahuan yang tentunya tidak akan membantu dunia Islam mengejar ketinggalannya."
Para peneliti di Amerika Serikat yang telah membaca Atlas of Creation telah memprediksi segala gagasan Harun Yahya tidak akan berdampak di Amerika Serikat.
Yang jadi perhatian khusus para peneliti adalah motif distribusi buku dan pemasarannya yang cukup baik. Propaganda buku ini dikhawatirkan diterima mentah-mentah oleh kawasan atau negara yang memiliki populasi Muslim besar.