Duduk Terlalu Lama Bisa Merusak Otak

15 April 2018 13:32 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mengalihkan Pandangan Mata Saat Duduk (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Mengalihkan Pandangan Mata Saat Duduk (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Bagi mereka yang sudah bekerja, terutama pekerja kantoran, seringkali mereka harus duduk dalam waktu lama.
ADVERTISEMENT
Ada baiknya, kalian meluangkan waktu untuk berdiri dan berjalan beberapa saat ketika sudah duduk terlalu lama, karena sebuah penelitian menunjukkan kalau duduk terlalu lama bisa menyebabkan kerusakan otak dan mempengaruhi daya ingat, bahkan berpotensi menyebabkan penyakit seperti Alzheimer.
Penelitian ini melibatkan 35 relawan, terdiri atas 25 wanita dan 10 pria yang berusia antara 45 dan 75 tahun.
Mereka diminta untuk melaporkan aktivitas fisik harian mereka serta waktu yang mereka habiskan untuk duduk setiap harinya.
Peneliti kemudian melakukan pemindaian magnetic resonance imaging (MRI) pada sukarelawan untuk melihat ketebalan lobus medial temporal (LMT), area otak yang berperan dalam pembentukan memori.
Hasilnya, individu yang menghabiskan lebih banyak waktu untuk duduk, memiliki LMT yang lebih tipis.
Merileksasikan Pundak Saat Duduk (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Merileksasikan Pundak Saat Duduk (Foto: Thinkstock)
Penipisan LMT memang akan terjadi seiring dengan bertambahnya usia, dan penipisan ini akan membuat otak semakin sulit menyimpan memori baru.
ADVERTISEMENT
Studi yang dipublikasikan di PLOS One ini, menunjukkan bagaimana duduk terlalu lama menyebabkan penipisan terjadi lebih cepat dan mungkin bisa digunakan mencegah Alzheimer dan kepikunan ketika orang berusia lanjut.
Duduk terlalu lama bukan hanya buruk untuk otak. Sudah ada beberapa studi yang membahas dampak buruk dari duduk terlalu lama, salah satunya adalah yang dipublikasi pada bulan Oktober 2017. Penelitian ini menunjukkan duduk terlalu lama di siang hari berhubungan dengan kematian dini.
Dr. Keith Diaz, dari Columbia University Medical Center dan penulis studi ini menyarankan agar bangun yang lebih sering dan bergerak. Semakin sering bergerak, maka semakin baik, misalnya dengan cara berjalan beberapa kali sehari.