Fosil Primata yang Telah Punah Ditemukan di Makam Bangsawan China

22 Juni 2018 15:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tengkorak Junzi imperialis. (Foto: ZSL Institute of Zoology)
zoom-in-whitePerbesar
Tengkorak Junzi imperialis. (Foto: ZSL Institute of Zoology)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Peneliti Zoological Society London (ZSL) baru-baru ini menemukan spesies owa yang kini telah punah. Tengkorak dari owa tersebut ditemukan di dalam makam Lady Xia, nenek dari kaisar pertama China, Qin Shihuang, yang berkuasa pada 221 SM.
ADVERTISEMENT
Qin Shihuang adalah kaisar China yang memerintahkan pembangunan Tembok Besar China serta Situs Prajurit Terakota.
Makam kaisar ini pertama kali digali pada 2004 dan di dalam makam tersebut para peneliti menemukan beberapa lubang pemakaman hewan. Analisis terhadap tengkorak owa berusia 2.200 tahun tersebut menunjukkan bahwa Lady Xia dulu memelihara owa yang kini sudah punah.
Peneliti memberi nama spesies yang baru ditemukan itu sebagai Junzi imperialis. Spesies ini sempat dianggap sebagai hewan yang penting dan lambang bagi para bangsawan di China pada masa lalu.
Selain itu, Owa juga dianggap sebagai bagian penting dari sejarah budaya China karena rupa owa muncul di dalam benda seni yang berumur ribuan tahun di negeri tersebut.
Gambar owa pada lukisan China. (Foto: Yi Yuanji via Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Gambar owa pada lukisan China. (Foto: Yi Yuanji via Wikimedia Commons)
"Memelihara owa adalah sesuata yang umum bagi bangsawan China di masa lalu," kata Alejandra Ortiz, seorang peneliti di New York University, kepada NPR.
ADVERTISEMENT
"Penemuan Junzi imperialis menunjukkan bahwa kita sudah meremehkan dampak perilaku manusia pada keragaman primata," kata Samuel Turvey, peneliti di Zoological Society of London's Institute of Zoology.
Saat ini, aktivitas manusia termasuk penggundulan hutan dan perburuan, dianggap sebagai ancaman terbesar bagi primata modern. Dan bila dibiarkan, berbagai primata yang kini terancam punah diperkirakan akan mengalami kepunahan massal.
"Penemuan fosil Junzi adalah pelajaran serius tentang efek aktivitas manusia pada alam," tegas Helen Chatterjee, profesor biologi di University College London, kepada Los Angeles Times.