Gara-gara Diet Vegan, Balita 19 Bulan Alami Penipisan Tulang

27 Agustus 2019 10:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Vegan Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Vegan Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Seorang balita perempuan berusia 19 bulan di Australia mengalami malnutrisi parah. Kondisi ini membuatnya mengalami penipisan tulang dan tidak memiliki gigi.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini terjadi akibat kedua orang tuanya membuat si balita menjalani gaya makan vegan yang tidak mengonsumsi susu dan telur. Padahal, menurut ahli, susu dan telur adalah salah satu sumber utama kalsium dan vitamin D bagi anak kecil.
Kondisi menyedihkan ini baru diketahui setelah kedua orang tua si balita membawanya ke rumah sakit akibat kejang-kejang pada Maret 2018. Di rumah sakit, dokter menemukan bahwa si balita mengalami malnutrisi parah. Sedihnya, tulang si balita juga ditemukan sangat lemah karena kekurangan vitamin D, menurut laporan Mayo Clinic.
ABC News memberitakan bahwa pada Desember 2018 kedua orang tua si balita mengaku bersalah karena menyebabkan balitanya dalam bahaya. Mereka mengaku telah membuat anak perempuannya melakukan diet vegan, yakni hanya memberikannya makan dari tumbuh-tumbuhan, seperti tahu, susu beras, sayuran, buah-buahan, dan oat.
balita makan wortel Foto: Shutterstock
Dokter mengatakan bahwa tulang si balita tidak berkembang dengan baik akibat kekurangan nutrisi. Selain itu, pengasuh sementara si balita mengatakan bahwa balita itu terlihat seperti masih berusia tiga bulan karena kondisi tubuhnya kurang nutrisi dan tidak memiliki gigi.
ADVERTISEMENT
Sekarang anak itu diasuh oleh pihak keluarga dari orang tuanya. Kedua orang tuanya bisa mengunjungi si balita, tapi setiap kunjungan mereka harus di bawah pengawasan.
"Kami memang menemukan ada anak-anak yang tidak berkembang dengan baik ketika orang tua membatasi suatu asupan dalam pola makannya," kata Tanya Altmann, anggota eksekutif American Academy of Pediatrics, dilansir Business Insider.
"Hal ini biasa terjadi pada keluarga vegan, dan terkadang kita harus melakukan intervensi. Tapi, jika mereka melakukannya dengan mengikuti anjuran ahli diet terlisensi atau dokter anak, seharusnya tidak akan jadi masalah," lanjut dia.
Ilustrasi Vegan Foto: Shutter Stock
Agar anak tetap sehat dengan gaya makan vegan
Bukan hal yang tidak mungkin untuk membesarkan anak sehat dengan gaya makan vegan. Tapi, itu jauh lebih sulit dibanding membesarkan anak yang asupannya tidak dibatasi.
ADVERTISEMENT
Anak-anak biasanya mendapat asupan kalsium dan vitamin D dari produk hewani, seperti susu dan telur. Asupan tersebut membantu mereka memiliki tulang yang kuat, tapi gaya makan vegan tidak mengizinkan asupan tersebut.
Altmann mengatakan bahwa gaya makan vegan bisa mulai diberikan pada balita berusia enam bulan. Tetapi, diet itu juga memerlukan tambahan protein yang bersumber dari tanaman. Sebelum itu, si anak hanya boleh diberi air susu ibu (ASI) atau susu kedelai formula, papar Altmann.
Menyusui balita Foto: Shutterstock
Meski begitu, laporan hasil sebuah riset di jurnal Pediatrics yang dipublikasikan pada Juli 2017 mengungkap keuntungan anak yang mengonsumsi susu sapi dan memakan telur. Menurut riset tersebut, anak berusia antara dua sampai enam tahun yang mengonsumsi hal tersebut memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih baik dibanding mereka yang tidak.
ADVERTISEMENT
American Academy of Pediatrics merekomendasikan agar anak-anak mengonsumsi semua makanan yang masuk dalam lima kelompok utama. Lima jenis makanan itu adalah daging sebagai sumber protein, sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan susu serta produk turunannya yang rendah lemak. Sebab, ada suatu risiko yang diasosiasikan dengan menghindari suatu produk makanan tertentu di masa krusial perkembangan anak.