Gara-gara Internet, Orang Inggris Jadi Jarang Lakukan Hubungan Seks

9 Mei 2019 18:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Masalah Seks Suami Istri Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Masalah Seks Suami Istri Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebuah riset terbaru menemukan bahwa orang-orang di Inggris ternyata semakin jarang melakukan hubungan seks. Orang-orang Inggris yang dimaksud dalam riset terutama adalah mereka yang sudah menikah atau pasangan yang telah hidup satu rumah. Menurut riset, hal ini karena orang-orang di sana semakin sibuk dan perhatian mereka teralihkan oleh internet.
ADVERTISEMENT
Riset ini merupakan hasil penelitian Profesor Kaye Wellings dan timnya dari London School of Hygiene and Tropical Medicine. Hasil detail riset ini telah dipublikasikan di jurnal British Medical Journal pada 7 Mei 2019.
Dalam riset ini para peneliti mempelajari data dari 34 ribu orang di Inggris yang mengikuti survei nasional perilaku dan gaya hidup seks di Inggris. Riset menemukan adanya penurunan pada aktivitas seksual dari tahun 2001 sampai 2012 di semua kelompok usia.
Riset menemukan bahwa penurunan paling tinggi terjadi pada mereka yang berusia di atas 25 tahun, baik yang telah menikah maupun belum menikah tapi telah tinggal bersama.
Pasangan pria dan perempuan. Foto: Shutterstock
Inggris bukan satu-satunya negara di mana tingkat hubungan seks menurun. Hal serupa juga terjadi di Australia, Finlandia, Jepang, dan Amerika Serikat, meski berbeda dalam hal kelompok usia.
ADVERTISEMENT
Peneliti punya beberapa dugaan atas kejadian penurunan ini. Salah satunya, menurut mereka, adalah orang-orang merasa tidak perlu berlebihan dalam bercerita soal seberapa sering mereka melakukan hubungan seks.
Meski begitu, banyak orang yang mengaku bahwa mereka tidak bahagia dengan sedikitnya jumlah seks yang mereka lakukan. 51 persen perempuan dan 64 persen pria yang menjadi responden dalam survei tahun 2012 mengatakan bahwa mereka ingin melakukan hubungan seks lebih banyak.
Persentase ketidakpuasan ini menunjukkan peningkatan yang lumayan tinggi dibanding survei sebelumnya. Pada survei 2001, hanya ada 39 persen perempuan dan 51 persen pria responden yang mengatakan mereka ingin lebih banyak melakukan hubungan seks.
Para peneliti dalam riset mengatakan bahwa seks baik bagi kesehatan tubuh. Mereka menjelaskan bahwa Layanan Kesehatan Nasional Inggris (National Health Service/NHS), mengungkap bahwa ada banyak bukti yang mendukung manfaat aktivitas seksual bagi kesehatan tubuh.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan The Guardian, telah banyak riset yang menunjukkan bahwa seks punya segudan manfaat bagi tubuh. Mulai dari meningkatkan sistem imun, menurunkan tekanan darah, dan mengurangi stres.
Riset terbaru ini menambah bukti tersebut. Riset menemukan bahwa pria dan perempuan dengan kehidupan seks yang aktif lebih bugar, bahagia, memiliki fungsi kognitif yang baik, serta memiliki usia harapan hidup yang lebih panjang.
Riset ini mempelajari survei pria dan perempuan berusia antara 16 sampai 44 tahun pada 1991, 2001, dan 2012. Hasilnya menunjukkan adanya peningkatan pada aktivitas seksual di dua survei awal, tapi ini diikuti dengan penurunan curam pada survei terakhir.
Dalam riset, para peneliti juga mempelajari apakah responden melakukan hubungan seks melalui vagina, oral, dan anal. Mereka juga mempelajari apakah peserta melakukan hubungan seks dengan sesama jenis atau tidak.
Ilustrasi berhubungan intim (seks). Foto: Shutter Stock
Para peneliti menemukan bahwa kurang dari setengah pria dan perempuan dalam riset yang melakukan hubungan seks seminggu sekali. Rata-ratanya, proporsi perempuan yang melaporkan melakukan hubungan seks 10 kali atau lebih dalam satu bulan terakhir menurun dari 20,6 persen di 2001 menjadi 13,2 persen di 2012.
ADVERTISEMENT
Hal serupa juga terjadi pada responden pria. Pada 2001 angkanya mencapai 20,2 persen, sementara pada 2012 menjadi 14,4 persen.
Ada lebih dari 29 persen responden pria dan perempuan di survei 2012 yang mengatakan mereka tidak melakukan hubungan seks selama satu bulan terakhir. Pada 2001, angka ini lebih rendah, yaitu 23 persen pada perempuan dan 26 persen pada pria.
Berhubungan dengan internet dan ponsel
Wellings dan timnya mengatakan bahwa ada dua kejadian yang terjadi bersamaan dengan penurunan jumlah aktivitas hubungan seksual pada orang Inggris. Yang pertama adalah peluncuran iPhone pada 2007 dan resesi global.
Menurut Wellings, di era penggunaan ponsel tanpa henti, ada banyak hal yang membuat orang tidak melakukan hubungan seks.
ADVERTISEMENT
"Saya bisa melihat batasan antara dunia publik dan kehidupan pribadi semakin melemah," ujar Wellings kepada The Guardian.
"Anda sampai rumah dan terus bekerja, atau kembali berbelanja atau membeli tiket, semua Anda lakukan kecuali berbicara. Anda jadi tidak merasakan kedekatan ketika Anda terus menerus menggunakan ponsel," lanjut dia.
Para peneliti memberi penjelasan atas hal ini di dalam riset mereka. Menurut mereka, usia dan status pernikahan orang-orang yang terdampak, berhubungan dengan stres serta kesibukan dunia modern. Ini membuat generasi itu kesulitan untuk mengikuti semuanya dan memiliki sedikit waktu untuk melakukan hubungan seks.
Yang menarik, penurunan aktivitas hubungan seksual di Inggris ini tidak mempengaruhi tingkat kesuburan di negara tersebut. Menurut riset, ketika orang ingin memiliki keturunan, mereka jadi melakukan seks lebih sering.
ADVERTISEMENT
Para peneliti juga menuliskan bahwa ada riset lain yang menunjukkan bahwa bagi orang-orang terutama perempuan, kualitas seks lebih penting dibanding kuantitas. Tapi mereka mengkhawatirkan atas apa yang temuan mereka ungkap atas kondisi manusia dan kehidupan modern.
"Ada implikasi lebih luas atas penurunan frekuensi seks yang mengkhawatirkan. Jika frekuensi kontak seksual menjadi barometer atas hubungan manusia, maka penurunan ini memberi tanda atas tren yang meresahkan," tulis para peneliti.
"Penurunan pada aktivitas seksual ini menarik, belum bisa dijelaskan, dan memerlukan pendalaman lebih jauh," imbuh mereka.