Gara-gara Jalani Terapi Ikan, Kuku Kaki Seorang Perempuan Patah

5 Juli 2018 10:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Terapi ikan Garra rufa. (Foto: ermell via Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Terapi ikan Garra rufa. (Foto: ermell via Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Di Indonesia terapi ikan sempat populer sebagai salah jenis terapi yang ditawarkan di mal-mal. Terapi ini dilakukan dengan cara mencelupkan kaki ke dalam kolam yang berisi Garra rufa, ikan-ikan kecil yang berasal dari Timur Tengah.
ADVERTISEMENT
Ikan-ikan kecil ini sebenarnya adalah pemakan plankton, namun mereka juga mau memakan kulit mati manusia. Hal inilah yang kemudian membuat sebagian orang menggunakan ikan tersebut untuk terapi.
Meski ikan-ikan ini berukuran kecil, mereka rupanya bisa juga menimbulkan kerugian pada manusia. Dilansir Live Science, gara-gara menjalani terapi kaki dengan menggunakan ikan-ikan ini, seorang perempuan berusia 20-an tahun kehilangan tiga kuku kakinya.
Padahal, terapi pedikur ikan diklaim ampuh untuk membersihkan kaki, terutama dari kulit-kulit mati, bukan menghilangkan kuku-kuku kaki.
Namun yang namanya nasib malang memang bisa menimpa siapa pun, termasuk perempuan yang tidak ingin disebutkan namanya ini. Meski ia mengaku tidak merasakan apa-apa ketika kuku kakinya patah, ia merasa terkejut juga ketika menyadari bagian bawah tiga kuku kakinya terpisah.dari bagian atasnya.
ADVERTISEMENT
Kepada dokter, perempuan ini mengatakan dirinya tidak pernah mengalami kecelakaan atau riwayat penyakit apa pun yang dapat menyebabkan kuku kakinya terpisah. Dan akhirnya, dokter mendiagnosis perempuan ini mengalami onychomadesis, penyakit yang menyebabkan kuku terpisah dari matriks kuku (bagian utama dari sel-sel yang membentuk keratin pada lempengan kuku yang terletak di dalam kuku).
Terapi ikan Garra rufa. (Foto: Karelj via Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Terapi ikan Garra rufa. (Foto: Karelj via Wikimedia Commons)
Kondisi ini terjadi ketika matriks kuku berhenti tumbuh sehingga akan terlihat garis patah yang memanjang di kuku atau dikenal juga sebagai garis Beau. Kuku yang sudah tumbuh akan tiba-tiba patah, namun dalam 12 minggu kuku tersebut kembali tumbuh.
Onychomadesis bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti infeksi, penyakit autoimun, ataupun karena pengobatan. Adapun kasus yang dialami perempuan ini merupakan kasus pertama yang didokumentasikan bahwa ada onychomadesis yang disebabkan oleh terapi ikan.
ADVERTISEMENT
Laporan detail mengenai kasus perempuan yang menjalani terapi ikan ini telah didokumentasikan di jurnal JAMA Dermatology pada 3 Juli 2018.
Meski populer, terapi ikan sebenarnya memang memiliki risiko tersendiri. Penelitian tahun 2012 di Inggris menunjukkan bahwa ikan-ikan untuk terapi membawa bakteri seperti Vibrio vulnificus yang dapat menyebabkan infeksi kulit. Di tahun 2014, seorang pria di Italia mengalami infeksi kaki setelah melakukan terapi ikan akibat bakteri Staphylococcus aureus.