Gara-gara Telan Peluit Mainan, Seorang Anak ‘Batuk Bersiul’

9 Agustus 2018 17:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak batuk.  (Foto: Flickr/ Ryan Boren)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak batuk. (Foto: Flickr/ Ryan Boren)
ADVERTISEMENT
Awasilah selalu anak Anda, terutama bila bermain dengan benda-benda kecil yang mungkin bisa tertelan olehnya.
ADVERTISEMENT
Tahun lalu, seorang anak laki-laki berusia empat tahun di India diperiksa ke dokter karena suara batuknya yang aneh. Batuknya terdengar seperti suara siulan sehingga dalam laporan di New England Journal of Medicine, batuk yang dialami anak tersebut diberi julukan ‘batuk bersiul’.
Dokter melakukan pemeriksaan X-ray pada dada anak itu, dan melihat bahwa paru-paru kirinya mengalami hiperinflasi paru yang disebabkan karena ada sesuatu yang menghalangi saluran udara ke paru-paru seperti asma atau fibrosis sistik.
Hasil X-Ray tidak dapat menunjukkan secara jelas apakah ada sesuatu yang menyebabkan udara terhambat. Namun, bila benar-benar ada yang menyumbat saluran udara di paru-parunya, maka udara akan dapat masuk ke paru-paru namun tidak bisa keluar.
Peluit Penyebab batuk bersiul. (Foto: The New England Journal of Medicine)
zoom-in-whitePerbesar
Peluit Penyebab batuk bersiul. (Foto: The New England Journal of Medicine)
Dokter pun melakukan prosedur bronkoskopi dengan cara memasukkan tabung tipis yang disebut bronkoskop melalui tenggorokan menuju ke paru-paru. Prosedur tersebut berhasil mengeluarkan benda penyebab batuk paru-paru yang ternyata adalah peluit mainan.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, bocah kecil itu memang bermain dengan peluit kecil. Dan secara tidak sengaja, ia menghirup peluit tersebut hingga akhirnya tersangkut di paru-parunya. Peluit tersebutlah yang menyebabkan si anak batuk bersiul.
Dr. Pirabu Sakthivel, residen senior bedah kepala dan leher dan onkologi di All India Institute of Medical Sciences di New Delhi, mengatakan bila benda asing yang masuk ke dalam paru-paru anak itu bukanlah peluit, maka itu akan menyebabkan batuk mengi atau batuk yang berisik juga, tapi bunyinya bukan batuk bersiul.
"Benda asing di saluran udara adalah hal yang cukup sering terjadi," ujar Sakthivel, dikutip dari Live Science. "Namun batuk bersiul adalah sesuatu yang jarang terjadi."
Foto rontgen dada yang diambil pada hari berikutnya menunjukkan bahwa paru-paru kiri anak itu telah kembali normal. Hasil tindak lanjut setelah setahun juga menunjukkan bahwa kesehatan anak itu baik dan tidak lagi batuk bersiul.
ADVERTISEMENT