Gunung Agung Kembali Erupsi, Masyarakat Belum Perlu Mengungsi

21 April 2019 20:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gunung Agung Erupsi Kamis (4/4) dini hari. Foto: istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Gunung Agung Erupsi Kamis (4/4) dini hari. Foto: istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, kembali erupsi pada Minggu (21/4) pukul 18.56 WITA. Meski fenomena ini menyebabkan kolom abu vulkanik setinggi 3.000 meter di atas puncak kawah, namun masyarakat diminta tetap tenang dan belum perlu mengungsi.
ADVERTISEMENT
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho berkata, kolom abu vulkanik kelabu cukup tebal dan tertiup angin ke arah Barat. Hujan abu diperkirakan akan jatuh di sekitar Gunung Agung, khususnya di wilayah Barat.
"Erupsi disertai lontaran batu pijar di sekitar puncak Gunung Agung. Lontaran material letusan berupa abu vulkanik dan pasir mencapai 2.500-3.000 meter dari puncak ke segala arah. Suara letusan terdengar hingga Bangli dan Klungkung," kata Sutopo dalam pernyataan resmi, Minggu (21/4).
Erupsi berdurasi sekitar 1 menit 22 detik ini memang lebih besar dibanding erupsi tadi pagi pukul 03.21 WITA yang tinggi kolom abu vulkaniknya mencapai 2.000 meter, namun tidak ada korban jiwa akibat peristiwa alam ini.
Abu vulkanis dan batu pijar terlontar dari kawah Gunung Agung saat erupsi yang terpantau dari Pos Pengamatan Gunung Api Agung, Karangasem, Bali, Minggu (21/4). Foto: ANTARA FOTO/Nurul Husaeni
Masyarakat tidak perlu mengungi dengan adanya erupsi ini. Kendati demikian, PVMBG tetap merekomendasi masyarakat, terutama yang berada di sekitar Gunung Agung, agar tidak berada, tidak melakukan pendakian, dan tidak melakukan aktivitas apapun di seluruh area dalam radius 4 kilometer dari kawah puncak Gunung Agung yang masuk Zona Perkiraan Bahaya.
ADVERTISEMENT
Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung juga diminta waspada terhadap potensi ancaman bahaya sekunder, seperti aliran lahar hujan yang dapat terjadi pada musim hujan, dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak. Area landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung.
"BPBD di sekitar Gunung Agung seperti BPBD Kabuapaten Karangasem, BPBD Klungkung, BPBD Bali dan aparat lain telah menyiapkan masker yang akan dibagikan kepada masyarakat yang terdampak," tambah Sutopo.
Sementara itu, kondisi Bandara Internasional IGK Ngurah Rai masih beroperasi dengan normal. Situasi Bali saat ini juga aman dan aktivitas masyarakat tetap normal.
RGB citra satelit cuaca Himawarai Gunung Agung pada 21 April 2019 pukul 18.00 WIB. Foto: Dok. BMKG