Gunung Berapi di Rusia Kembali Aktif, Letusannya Bisa Setara Vesuvius

8 Juni 2019 10:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi gunung berapi Bolshaya Udina. Foto: kuhnmi via Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi gunung berapi Bolshaya Udina. Foto: kuhnmi via Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Sebuah gunung berapi yang sebelumnya diklasifikasikan “extinct” alias sudah tidak aktif di sebelah timur Rusia, kembali bangkit. Menurut para peneliti, kebangkitan gunung itu bisa jadi sebuah pertanda buruk. Sebab, letusan yang dihasilkan gunung tersebut bisa setara dengan letusan Gunung Vesuvius yang menyapu bersih kota Pompeii dan Herculaneum pada 2.000 tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Gunung bernama Bolshaya Udina tersebut merupakan gunung api strato (stratovolcano) yang terletak di Semenanjung Kamchatka, Rusia. Gunung Bolshaya Udina atau Gunung Udina memiliki ketinggian sekitar 3.048 meter di atas permukaan laut. Hingga 2017, Gunung Udina dianggap telah “extinct”, yang berarti gunung berapi itu sudah tidak aktif dan tidak akan pernah meletus lagi. Selain itu, belum diketahui kapan Udina terakhir kali meletus.
Namun, baru-baru ini para ilmuwan telah memperhatikan adanya aktivitas seismik yang terjadi di bawah Gunung Udina. Aktivitas seismik itu, mereka anggap, berpotensi “membangkitkan” kembali gunung tersebut.
Tim peneliti dari Rusia, Arab Saudi, dan Mesir kemudian melakukan penyelidikan terperinci ihwal gunung berapi tersebut. Mereka memasang empat stasiun seismik dan memantau aktivitas gunung selama dua bulan, dari Mei hingga Juni tahun lalu.
Ilustrasi gunung berapi Bolshaya Udina. Foto: kuhnmi via Wikimedia Commons
Selama waktu tersebut, mereka merekam 559 aktivitas seismik di sekitar Udina. Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa aktivitas tersebut membentuk “gugusan elips” (kerucut), sedangkan peristiwa seismik terjadi di kedalaman sekitar 7,6 kilometer.
ADVERTISEMENT
“Sifat seismik ini mungkin menunjukkan adanya intrusi magma dengan kandungan meleleh dan cairan yang tinggi, yang mengubah status gunung berapi ini dari ‘extinct’ (mati) menjadi ‘aktif’,” tulis para peneliti laporan hasil studi mereka yang telah dipublikasikan di Journal of Volcanology and Geothermal Research, seperti dikutip dari Newsweek.
Para peneliti juga mengamati beberapa aktivitas seismik yang menghubungkan gunung berapi dengan zona Tolud, wilayah yang diduga menyimpan magma. “Berdasarkan hasil penelitian ini, kami menyimpulkan bahwa selama 2018, sumber magma Tolud tampaknya telah membangun jalan ke Bolshaya Udina.”
Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Science in Siberia, Ivan Kulakov, selaku penulis utama makalah studi ini mengatakan bahwa letusan gunung Bolshaya Udina bisa menjadi bencana besar. Sebab, kekuatan letusannya bisa setara dengan letusan Gunung Vesuvius yang terjadi pada tahun 79 Masehi lalu.
ADVERTISEMENT