'Hujan Darah’ Turun di Siberia, Apa Penyebabnya?

8 Juli 2018 11:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
'Hujan Darah' di Seberia (Foto: Instagram @norilsk_info)
zoom-in-whitePerbesar
'Hujan Darah' di Seberia (Foto: Instagram @norilsk_info)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hujan berwarna merah, mirip seperti darah, turun di tempat parkir kota industri Norilsk, Siberia, Rusia, pada Selasa (3/7). Hujan membuat mobil yang sedang diparkir di sana terkena noda warna merah dan juga tampak kubangan air berwarna merah di sekitarnya.
ADVERTISEMENT
'Hujan darah’ itu membuat penduduk setempat ketakutan, bahkan mengira bahwa turunnya hujan merah tersebut adalah pertanda dari kiamat yang akan segera datang.
Namun sudah dipastikan, hujan merah itu bukanlah hujan darah. Menurut sebuah sumber berita dari Rusia, sejumlah pegawai pabrik Nornickel sedang melakukan pengikisan residu karat dari lantai dan atap pabrik untuk meningkatkan kesehatan dan keselamatan lingkungan.
Sayangnya karat dan debu yang dikikis itu kemudian terbawa oleh angin dan ketika hujan turun, kikisan karat tersebut ikut terbawa hingga menyebabkan airnya menjadi berwarna merah seperti darah, demikian menurut perwakilan dari Nornickel dalam sebuah pernyataan.
Meski hujan seperti ini tampak seperti sebuah kejadian yang langka, hujan merah seperti ini sebenarnya cukup sering terjadi. Menurut NASA Earth Observatory, laporan tertulis mengenai hujan ini pertama kali berasal dari tahun 191 SM. Hujan merah pada saat itu membuat orang-orang Romawi histeris hingga akhirnya para senator memutuskan untuk mengorbankan orang-orang dewasa untuk menyenangkan hati para dewa.
ADVERTISEMENT
Menurut NASA, sebagian besar insiden hujan merah terjadi akibat badai debu berwarna-warni di Gurun Sahara, yang dapat terbawa hingga ke Eropa dan Laut Tengah. Saat debu ini bercampur dengan awan badai, makan hujan merah pun akan turun.
Partikel debu tidak hanya menyebabkan hujan berwarna merah, tapi bisa berwarna-warni tergantung kandungan partikel dalam debu.
Hujan merah sendiri hanya akan muncul apabila debu tersebut mengandung banyak besi yang kemudian teroksidasi saat terkena oksigen hingga akhirnya menjadi berkarat dan menyebabkan air hujan menjadi kemerahan.
'Hujan Darah' di Seberia (Foto: Instagram @norilsk_info)
zoom-in-whitePerbesar
'Hujan Darah' di Seberia (Foto: Instagram @norilsk_info)