Ilmuwan Temukan Cara Komunikasi Lumba-lumba Sungai Brasil yang Langka

24 April 2019 17:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penampakan hewan langka Lumba-lumba sungai Araguiana. Foto: Rio Cicica via wikimedia commons.
zoom-in-whitePerbesar
Penampakan hewan langka Lumba-lumba sungai Araguiana. Foto: Rio Cicica via wikimedia commons.
ADVERTISEMENT
Lumba-lumba sungai Araguiana tidak hanya dikenal sebagai hewan langka, tetapi juga makhluk misterius yang sulit ditemukan dan didekati. Hewan ini hanya hidup di perairan sungai Araguiana dan Tocatin, Brasil, dan jumlahnya diperkirakan tak lebih dari 1.500 ekor.
ADVERTISEMENT
Meski sulit ditemukan dan didekati, namun para peneliti berhasil melakukan penelitian terhadap lumba-lumba Araguiana di kota Mocajuba. Daerah ini, khususnya di pasar ikannya, sering dikunjungi oleh hewan tersebut karena warga di sana sering memberinya makan.
Hasil studi menunjukkan, lumba-lumba Araguiana, atau bisa juga disebut botos, ternyata mampu berinteraksi satu sama lain dengan membuat ratusan suara berbeda untuk keperluan komunikasi tersebut.
"Kami menemukan bahwa mereka berinteraksi secara sosial dan membuat lebih banyak suara daripada yang diperkirakan sebelumnya," Laura May Collado, seorang ahli biologi di University of Vermont, dalam pernyataan seperti dikutip Newsweek.
Di Mocajuba, tim ilmuwan menggunakan kamera dan mikrofon bawah air untuk merekam suara yang dihasilkan dari interaksi antar lumba-lumba. Selain itu, mereka juga mengambil beberapa sampel DNA dari hewan tersebut.
ADVERTISEMENT
Hasilnya, dalam rekaman audio berdurasi 20 jam, mereka berhasil mengidentifikasi 237 jenis suara. Para peneliti juga menduga bahwa hewan ini memiliki bentuk komunikasi yang lebih banyak dari suara yang telah terekam. Beberapa suara terdengar pendek, salah satunya yang dilakukan bayi lumba-lumba botos ketika mendekati induk mereka.
"Ini menyenangkan. Lumba-lumba laut seperti bottlenose menggunakan peluit (suara panjang) untuk melakukan panggilan, dan di sini kita memiliki suara yang berbeda yang digunakan oleh lumba-lumba sungai untuk tujuan yang sama," kata Collado.
Dalam komunikasi lumba-lumba hidung botol sendiri, peluit yang lebih panjang digunakan untuk meningkatkan kohesi kelompok. Tetapi, para peneliti berpikir bahwa botos dapat menggunakannya untuk alasan yang sebaliknya, yakni untuk menjaga jarak.
Tim ilmuwan mengatakan bahwa frekuensi panggilan lumba-lumba sungai ada di antara suara frekuensi rendah yang dibuat oleh paus balin untuk berkomunikasi jarak jauh, dan panggilan frekuensi tinggi yang digunakan oleh lumba-lumba laut untuk komunikasi jarak pendek.
ADVERTISEMENT
Menurut Callodo, karakteristik suara panggilan mereka kemungkinan dipengaruhi oleh lingkungan sungai tempat mereka tinggal.
"Ada banyak kendala, seperti hutan dan vegetasi yang tergenang, di habitatnya, sehingga sinyal ini bisa berevolusi untuk menghindari gema dari vegetasi dan meningkatkan jangkauan komunikasi ibu dan anak mereka," katanya
Lumba-lumba Araguaian diidentifikasi sebagai spesies yang berbeda pada tahun 2014, membedakan mereka dari kerabat dekat mereka yakni lumba-lumba sungai Bolivia dan lumba-lumba sungai Amazon. Sementara klasifikasi botos Araguaian masih diperdebatkan.