Ilmuwan Temukan Fosil ‘Monster Loch Ness’ Terbesar di Dunia

20 Juni 2019 12:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Replika monster Loch Ness, Nessie. (Foto: StaraBlazkova via Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Replika monster Loch Ness, Nessie. (Foto: StaraBlazkova via Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Sekelompok ilmuwan menemukan sebuah fosil reptil laut raksasa di Antartika. Ini adalah fosil dari plesiosaurus jenis elasmosauridae, reptil laut prasejarah bersirip empat dan berleher panjang.
ADVERTISEMENT
Elasmosauridae yang tim ilmuwan itu temukan layak dibilang mirip Monster Loch Ness karena bentuknya yang panjang, terutama di bagian lehernya. Panjang hewan ini dari ujung hidung sampai ekor mencapai 11 meter, bisa dibilang mirip dengan panjang tiang listrik zaman sekarang.
Temuan ini akan dipublikasikan di jurnal Cretaceous Research pada Oktober 2019 nanti. Fosil ini tercatat sebagai temuan fosil elasmosauridae terbesar yang pernah ditemukan.
"Tidak hanya panjang, (elasmosauridae) ini juga cukup kekar," kata Jose O'Gorman, ahli paleontologi vertebrata di La Museum Plata dan National University of La Plata di Argentina, kepada Live Science.
Para ahli menduga, saat masih hidup berat reptil ini bisa mencapai 15 ton. Ini membuatnya mendapat gelar baru lainnya, yakni elasmosauridae terberat yang pernah ada.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, para peneliti telah menemukan fosil plesiosaurus raksasa ini di Pulau Seymour, Antartika, sejak 1989. Tapi, untuk mengangkat keseluruhan fosil ini para peneliti perlu bolak-balik sampai tiga kali, yaitu pada 2005, 2012, dan 2017.
Sulitnya proses ekskavasi ini dikarenakan ukuran fosil yang sangat besar dan batuan tempat fosil ini tertanam sangat keras. Sepanjang perjalan bolak-balik itu para peneliti berhasil mengumpulkan sekitar 800 kilogram fosil.
Di Pulau Seymour, fosil-fosil itu tersembunyi di daerah López de Bertodano, yaitu sebuah formasi geologi di Semenanjung Antartika. Fosil itu terkubur di kedalaman sekitar 2,3 meter di bawah garis geologi K/Pg. Itu adalah penanda geologi soal kejadian kepunahan massal Periode Cretaceous (kapur)-Periode Paleogen.
O'Gorman menjelaskan bahwa berdasarkan kedekatan lokasi fosil ke K/Pg, diduga reptil laut ini hidup 30 ribu sebelum kejadian kepunahan massal itu.
Danau Loch Nes yang diyakini menjadi tempat tinggal monster Loch Ness. Foto: Sam Fentress / Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Bukan spesies baru
O'Gorman menduga bahwa ini adalah fosil dari plesiosaurus genus Aristonectes. Meski begitu, ia menambahkan bahwa dia dan timnya meragukan ini adalah fosil dari suatu spesies baru.
Temuan ini mengungkap banyak hal mengenai Aristonectes. Di antaranya, para peneliti menemukan bahwa ada bagian tulang belakang hewan ini yang menyatu. Ini mengindikasikan bahwa makhluk ini adalah spesies dewasa yang telah tumbuh sempurna.
O'Gorman menjelaskan bahwa meski Aristonectes ini memiliki ukuran besar, lehernya tidak sepanjang elasmosauridae lain. Ini karena dia memiliki tulang leher yang lebih sedikit.
Lokasi temuan Aristonectes ini mirip dengan tempat penemuan fosil kerabat-kerabatnya yang lain. Kebanyakan fosil elasmosauridae dari Periode Kapur ditemukan di bagian selatan Bumi.
Aristonectes yang baru ditemukan ini diduga memangsa hewan tak bertulang belakang, misalnya ubur-ubur. Ukuran besarnya mengindikasikan bahwa ekosistemnya sangat subur dan kaya atas mangsa.
ADVERTISEMENT