Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Indra Penciuman Berhubungan dengan Kehidupan Seks yang Memuaskan
1 Juni 2018 5:33 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
Mungkin hidung bisa dibilang sebagai salah satu organ seks penting bagi manusia. Sebab, dalam sebuah studi terbaru, para peneliti menemukan adanya hubungan antara penciuman yang baik dengan kehidupan seks yang memuaskan.
ADVERTISEMENT
Dilansir IFL Science, dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal Archives of Sexual Behavior , tim peneliti menyimpulkan bahwa mereka dengan indra penciuman yang tajam, lebih menikmati seks.
Dalam studi ini para peneliti mempelajari 70 orang responden, 42 orang perempuan dan 28 laki-laki. Mata setiap orang ini ditutup dan kemampuan mereka untuk mencium suatu objek kemudian dinilai.
Mereka kemudian diberikan pertanyaan berkenaan dengan hasrat seksual, seberapa sering mereka mengalami orgasme, apakah mereka menikmati seks, serta performa mereka di ranjang.
Para peneliti menemukan bahwa penciuman yang tajam berhubungan dengan kepuasan seksual. Sebab, indra penciuman yang tajam memiliki hubungan dengan jumlah orgasme yang perempuan alami.
Hal ini dikarenakan, perempuan yang memiliki penciuman tajam lebih mudah terpengaruh oleh kegiatan seks berikut juga dengan aroma yang muncul akibat kegiatan tersebut. "Persepsi pada aroma tubuh, seperti cairan vagina, sperma, dan keringat tampaknya memperkaya kegiatan seksual," papar peneliti dalam studi ini.
ADVERTISEMENT
Aroma atau bau dapat menyebabkan rangsangan seksual melalui hormon kita. Artinya penciuman seseorang dapat berpengaruh pada rangsangan serta sikap seksualnya.
Meski dalam penelitian ini ditemukan adanya korelasi antara indra penciuman dan kepuasan seksual, perlu diingat juga bahwa jumlah responden yang terlibat dalam studi ini sangatlah sedikit. Selain itu, para peneliti juga menyatakan, ada faktor lain yang mungkin berpengaruh pada kemampuan penciuman dan sikap seksual para responden.
Faktor lain yang dimaksud adalah gangguan pernapasan, depresi, dan ketidaknyamanan secara sosial. Pasalnya gangguan penciuman memang seringkali menjadi simtom dari penyakit lain yang dapat mengganggu kehidupan seks.
Sebelumnya, dalam studi lain telah ditemukan bahwa sebagian besar orang yang mengalami gangguan penciuman melaporkan adanya gangguan pada kehidupan seks mereka.
ADVERTISEMENT