Kenapa Banyak Orang Takut Kecoak?

14 September 2018 6:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Kecoak (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kecoak (Foto: Shutterstock)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kecoak. Melihatnya saja sudah cukup membuat banyak orang kabur terbirit-birit.
ADVERTISEMENT
Tak banyak orang yang cukup tegar menghadapi serangga yang telah ada sejak zaman dinosaurus ini dan berani memegangnya seperti memegang pensil. Mungkin hanya orang-orang terpilih saja yang diberi kemampuan menghadapi kecoak.
Namun apa yang sebenarnya membuat banyak orang takut pada kecoak?
Menurut Jeffrey Lockwood, profesor ekologi di University of Wyoming, rasa takut kita berasal dari refleks rasa jijik terhadap kecoak.
"Rasa takut dan jijik adalah dua emosi negatif universal milik manusia," ujarnya dikutip dari Time.
"Yang satu memberikan sinyal adanya bahaya, dan yang satunya memberikan sinyal adanya potensi kontaminasi penyakit," tambah Lockwood.
Jadi jika dua emosi itu dibentuk sebagai diagram venn, rasa takut dan jijik pada kecoak akan berada pada area tumpang tindih dalam diagram.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi Kecoak (Foto: Flickr/Zach Holz)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kecoak (Foto: Flickr/Zach Holz)
"Kecoak tampak berminyak dan licin, yang memberi sinyal menjijikkan. Lalu, jika kita menginjak mereka, akan ada bunyi hancur yang juga dianggap menjijikkan yang diikuti dengan aroma toilet kotor," kata Lockwood.
Dijelaskan bahwa aroma khas kecoak tersebut berasal dari uric acid yang banyak berada di tubuh serangga itu. Uric acid juga merupakan salah satu komponen terbanyak dalam urine manusia.
Selain itu, ia juga mengatakan bahwa kecepatan kecoak juga berkontribusi sebagai salah satu faktor yang membuat banyak orang takut pada serangga kecil itu.
"Saya cukup skeptis terhadap anggapan bahwa orang-orang memiliki rasa takut bawaan," kata Lockwood. "Ada beberapa hal, seperti rasa takut, yang lebih mudah dipelajari, dan rasa takut pada kecoak adalah salah satunya," tambah dia.
ADVERTISEMENT
Bukan serangga berbahaya
Lockwood menjelaskan bahwa kecoak tidak berada di ranking atas serangga yang berbahaya bagi manusia.
"Kita bisa berpendapat bahwa nyamuk adalah binatang paling berbahaya di dunia. Namun kita tidak merespons kehadiran nyamuk serupa dengan kita merespons kecoak," kata dia.
Ilustrasi Kecoak (Foto: Flickr/Buddug Jones)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kecoak (Foto: Flickr/Buddug Jones)
Rasa takut hasil didikan
Di samping itu, Lockwood juga menambahkan bahwa rasa takut kepada terhadap merupakan hasil didikan, bukan akibat perkembangan alami untuk melindungi diri.
"Jika kita lihat, anak-anak kecil memiliki kebiasaan untuk mendekati dan melihat serangga dengan lebih dekat," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa ketika tumbuh dewasa, kemudian diberikan pemahaman bahwa serangga adalah gangguan dan bisa membawa penyakit, kebanyakan anak-anak akan menyimpulkan bahwa serangga adalah suatu hal jahat yang harus dibunuh atau dijauhi.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan juga ada contoh bahwa rasa takut bisa "dipelajari". Rasa takut pada badut misalnya. Sebelum kisah horor buatan Stephen King yang bernama It keluar, jarang ada orang yang memiliki rasa takut atau fobia terhadap badut. Sosok It dalam novel dan film horor tersebut membuat badut terkesan begitu menyeramkan.
Ilustrasi kecoak. (Foto: PublicDomainPictures/Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kecoak. (Foto: PublicDomainPictures/Pixabay)
Meski Lockwood menganggap rasa takut kita terhadap kecoak agak berlebihan jika melihat risiko penyakit yang dibawa kecoak, ia mengatakan rasa tidak suka banyak orang terhadap kecoak sebenarnya juga punya alasan kuat.
Ia menjelaskan ada 4.600 spesies kecoak di seluruh dunia, dan beberapa spesies membawa alergen atau zat penyebab alergi, salah satunya adalah alergen yang bisa menyebabkan asma.
Selain itu kecoak juga bisa menyebarkan bakteri penyebab penyakit. Namun begitu, menurut Pusat Pengendalian Penyakit AS (CDC), tidak ada banyak bukti yang menyebut kecoak sebagai penyebab suatu wabah penyakit berbahaya.
ADVERTISEMENT