Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kenapa Bayi Suka Menendang Saat dalam Kandungan?
1 Juli 2018 10:09 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Janin mulai bergerak di rahim pada usia sekitar 7 minggu. Saat bayi tumbuh, mereka secara bertahap mulai bergerak, seperti mulai cegukan, menggerakan lengan dan kaki, melakukan peregangan, menguap, dan mengisap jempol.
Gerakan-gerakan tersebut tidak akan terasa sampai akhirnya bayi bisa melakukan gerakan seperti menendang dan memukul pada usia 16 hingga 18 minggu kehamilan. Gerakan-gerakan tersebut penting untuk dilakukan oleh bayi sebagai bentuk ‘olahraga’ untuk menjaga kesehatan tulang dan sendi.
Pentingnya Gerakan Menendang di dalam Kandungan
Niamh Nowlan, ahli bioteknologi dari Imperial College London mengatakan, bila bayi kurang bergerak selama di dalam kandungan, maka akan memiliki risiko kelainan bawaan seperti sendi yang lebih pendek atau tulang yang menjadi tipis sehingga mudah patah.
ADVERTISEMENT
Lalu, apakah gerakan yang dilakukan oleh bayi merupakan gerakan refleks atau disengaja? "Gerakan awal yang dilakukan oleh bayi murni merupakan gerakan refleks," kata Niamh Nowlan kepada Live Science . Setelah itu, gerakan yang dilakukan bayi pun berkembang menjadi gerakan yang disengaja, bukan hanya sekadar refleks.
Nowlan juga mengatakan bahwa setiap perempuan hamil akan mengalami hal yang berbeda saat bayinya mulai menendang. Contohnya, ia mengatakan, saat hamil anak kedua, perempuan lebih sensitif pada gerakan anaknya dibandingkan saat hamil anak pertama. Ia menduga hal ini mungkin disebabkan karena pada saat hamil kedua, otot rahimnya sudah lebih mengendur.
Meskipun gerakan bayi yang paling terasa oleh ibu adalah gerakan menendang atau memukul, bayi sebenarnya bisa melakukan gerakan lain seperti membuka-menutup mulut dan menyedot ibu jarinya pada usia 15 minggu. Beberapa minggu kemudian, bayi akan belajar untuk membuka-menutup mata.
Meski belum ada udara di dalam kandungan, bayi juga akan melakukan gerakan seperti bernapas dan menghisap air ketuban. Bayi yang tidak melakukan gerakan seperti bernapas ini seringkali mengalami kesulitan bernapas saat lahir karena otot dadanya kurang terlatih.
ADVERTISEMENT