Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kenapa Naik Mobil Bisa Bikin Orang Mengantuk?
9 Juli 2018 13:37 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah studi terbaru para peneliti baru saja menemukan alasan mengapa ada orang yang merasa mengantuk saat naik mobil. Menurut studi yang dipublikasikan di jurnal Ergonomics ini, hal itu terjadi akibat getaran yang dibuat oleh mobil saat ia bergerak.
ADVERTISEMENT
Bahkan ditemukan, dalam 15 menit saja getaran tersebut sudah bisa menyebabkan rasa kantuk menyerang.
"Ketika Anda sedang lelah, tak butuh waktu lama untuk mulai merasa kantuk datang, dan kami telah menemukan bahwa getaran halus yang dibuat oleh kursi mobil saat Anda menyetir dapat membuat otak dan tubuh menjadi mengantuk," ujar Stephen Robinson, salah satu anggota tim peneliti, seperti dikutip dari Science Alert .
"Studi kami menunjukkan bahwa suatu getaran stabil dalam frekuensi rendah, seperti yang dirasakan ketika mengendarai mobil atau truk, dapat menyebabkan rasa kantuk bahkan pada orang-orang sehat yang memiliki waktu istirahat cukup," tambahnya lagi.
Jalannya studi
Dalam studi ini, para peneliti mempelajari 15 orang sukarelawan yang diminta untuk menggunakan simulasi virtual mengendarai mobil.
ADVERTISEMENT
Para sukarelawan tersebut diminta untuk melakukan dua kali simulasi virtual, yang pertama tanpa ada getaran, dan yang kedua dengan getaran frekuensi rendah antara empat hingga tujuh KHz.
Tim peneliti kemudian menghitung HRV (variabel detak jantung), yang bisa mengindikasikan rasa kantuk tubuh, dari para sukarelawan setiap 60 menit.
Ditemukan bahwa sejak getaran muncul, rasa kantuk sudah mulai menyerang sopir dalam waktu 15 menit saja. Rata-ratanya adalah, dalam waktu 30 menit rasa kantuk menjadi signifikan, dan para sukarelawan dilaporkan merasa mengantuk hingga tes selesai.
Menurut para peneliti, rasa kantuk ini terjadi karena otak menjadi tersinkronisasi dengan getaran dan memasuki tahap awal tidur. Hal itu jugalah yang mungkin menjadi penyebab mengapa banyak orang tertidur saat melakukan perjalanan jauh dengan mobil.
ADVERTISEMENT
Batasan dan manfaat studi
Studi ini sendiri masih memiliki batasan, yaitu jumlah sukarelawan yang diuji hanya 15 orang dan frekuensi getaran yang digunakan dalam studi masih terbatas.
Selain itu, jalanan dalam simulasi yang digunakan juga hanya jalan raya dua arah biasa dan tidak ada gangguan seperti menyetir di dunia nyata.
Namun rasa kantuk dan lelah sendiri merupakan satu dari lima penyebab kecelakaan fatal di jalanan. Jadi temuan ini bisa membantu para perusahaan mobil untuk melakukan terobosan baru di produknya yang bisa mengurangi kecelakaan.
Menurut para peneliti, perubahan pada desain tempat duduk mobil dapat mengurangi kecelakaan akibat rasa kantuk dan lelah tersebut.
"Riset kami juga menunjukkan bahwa getaran pada frekuensi tertentu mungkin memiliki efek sebaliknya dan membuat orang tetap terbangun," kata Robinson.
ADVERTISEMENT
"Jadi kami juga ingin melakukan studi atas frekuensi lain, untuk bisa menemukan desain mobil yang memiliki potensi memanfaatkan getaran tersebut," imbuhnya