Kentut Menunjukkan Warna Dirimu

11 Desember 2017 9:37 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Kentut 6 (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kentut 6 (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)
ADVERTISEMENT
Mungkin banyak orang belum tahu bahwa kentut sebenarnya mudah terbakar. Hal itu disebabkan oleh adanya kandungan gas-gas kimia yang mudah terbakar dalam kentut seperti hidrogen, hidrogen sulfat, dan metana.
ADVERTISEMENT
Gas-gas tersebut akan menyala atau menghasilkan api ketika didekatkan dengan sumber api. Uniknya, api yang dihasilkan oleh gas buang angin itu memiliki warna berbeda-beda, tergantung dari orang yang menghasilkan gas tersebut.
Mengapa demikian? Pasti itulah pertanyaan yang ada di kepala banyak orang, termasuk kamu, setelah membaca pernyataan di atas.
Perbedaan warna api itu, sebagaimana dilansir ThoughtCo, ternyata adalah akibat perbedaan komposisi senyawa kimia dalam gas buang angin dari masing-masing orang.
Perbedaan komposisi kimia itu sendiri disebabkan oleh koloni bakteri di perut, dan tiap orang memiliki koloni bakteri yang berbeda. Perbedaan koloni bakteri itulah yang kemudian memengaruhi warna api yang menyala dari kentut.
Ilustrasi Kentut (Foto: Per Olesen/Flickr)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kentut (Foto: Per Olesen/Flickr)
Sebenarnya, hanya ada dua warna berbeda bagi api yang dinyalakan oleh gas buang angin, yaitu kuning kejinggaan dan biru tua.
ADVERTISEMENT
Seringnya, api yang dinyalakan menggunakan gas buang angin memiliki warna kuning kejinggaan. Hal tersebut dikarenakan hidrogen mendominasi kandungan gas buang angin sehingga menghasilkan api yang berwarna kuning kejinggaan.
Di sisi lain, api berwarna biru tua bisa dibilang lebih langka dibanding kuning kejinggaan. Penyebabnya, jarang ada orang yang memproduksi gas buang angin yang kaya oleh metana. Sebab, metana lah yang dapat membuat api memiliki warna biru.
Namun begitu, sebenarnya ada cara untuk bisa menghasilkan api berwarna biru dari kentut, yaitu dengan banyak mengonsumsi makanan kaya sulfur seperti brokoli, kol, dan telur.
Akan tetapi, meski sudah mengonsumsi makanan yang banyak mengandung sulfur, kamu tetap memerlukan sebuah koloni bakteri yang tepat di usus besarmu agar gas buang angin yang dihasilkan mengandung banyak gas metana.
ADVERTISEMENT
Namun meski kentut bisa menghasilkan api berwarna-warni, perlu diingat bahwa tindakan menggunakan gas buang angin sebagai bahan bakar api sangatlah berbahaya dan tidak efisien.
Perbuatan menyalakan api dari kentut ini tidaklah dianjurkan. Sebab selain dapat mengakibatkan luka bakar pada bokong kamu yang menghasilkan kentut itu, perbuatan ini juga dapat menimbulkan luka bakar pada wajah temanmu yang membantu menyalakan api di dekat bokongmu.
Tak hanya itu, bila aksi nekatmu ini direkam, kemungkinan besar videomu ini akan tersebar di internet dan menjadi bahan olok-olok orang di seluruh dunia. Masih penasaran mencoba?