Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Ketika Tinja Hampir Membunuh Seorang Pria
25 Agustus 2018 9:50 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
BMJ Case Reports melaporkan kasus sembelit parah yang hampir membuat seorang pria berusia 24 tahun asal London, Inggris, hampir meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Awalnya, pria ini memeriksakan diri ke dokter dengan keluhan sakit perut. Dokter memberinya laksatif untuk membuat ia bisa membuang tinja lebih lancar. Namun beberapa hari kemudian, ia kembali memeriksakan diri dengan keluhan sakit yang lebih parah.
Yang mengerikan, rasa sakit itu benar-benar luar biasa dan organ di dalam tubuhnya mulai berhenti bekerja.
Hasil CT scan menunjukkan bahwa pria ini ternyata mengalami kondisi yang disebut dengan megakolon dan megarektum. Kondisi berbahaya ini menyebabkan rektum pria tersebut membesar hingga akhirnya rusak dan menyebabkan dirinya keracunan.
Dokter kemudian menyadari bahwa ginjal pria ini bekerja lebih keras daripada biasanya untuk menyaring racun dalam darah. Dan kemudian ginjal pria ini mulai berhenti bekerja.
“Bagi kebanyakan pasien dengan megakolon kronis dan sembelit, penyembuhan tanpa melakukan bedah sebenarnya dapat efektif,” tulis para dokter dalam laporan ini, sebagaimana dilansir BGR.
ADVERTISEMENT
“Metode pengobatan yang bisa dilakukan meliputi enema air (memasukkan air ke usus melalui anus), enema yang larut dalam air, dan pengobatan oral (obat yang diminum) dengan menggunakan polyethylene glycol. Jika metode ini berhasil, pasien dapat dipulangkan dan memakan makanan yang disarankan.”
Namun sayangnya, kondisi pria tersebut sudah sangat gawat sehingga satu-satunya cara untuk menyelamatkan nyawanya adalah dengan melakukan operasi.
Menurut situs Mayo Clinic, seseorang dikatakan mengalami sembelit ketika ia buang air besar kurang dari tiga kali seminggu.
Meskipun sembelit adalah sebuah kondisi yang umum, tapi bila terlalu sering terjadi, maka penderita akan disebut memiliki konstipasi (sembelit) kronis.
Sembelit umumnya dapat dicegah dengan mengkonsumsi lebih banyak makanan berserat seperti sayur dan buah-buahan serta meminum lebih banyak air. Olahraga dan mengurangi stres juga dapat membantu untuk mencegah sembelit.
ADVERTISEMENT
Sembelit juga dapat menunjukkan adanya masalah kesehatan . Oleh karena itu, bila kalian sering mengalami sembelit apalagi saat sampai terasa begitu sakit dan parah, maka sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebab dari sembelit kalian.