Ketombe Tertua Ditemukan di Bulu Dinosaurus 125 Juta Tahun Lalu

28 Mei 2018 10:02 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Fosil Microraptor. (Foto: David W. E. Hone, Helmut Tischlinger, Xing Xu, Fucheng Zhang)
zoom-in-whitePerbesar
Fosil Microraptor. (Foto: David W. E. Hone, Helmut Tischlinger, Xing Xu, Fucheng Zhang)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketombe tertua di muka Bumi ini telah diidentifikasi. Ketombe itu bukan berada di rambut manusia, melainkan di rambut dinosaurus kecil berbulu yang konon hidup di Bumi ini 125 juta tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Ketombe ini ditemukan oleh para ahli paleontologi. Mereka menemukan serpihan-serpihan kecil kulit yang membatu pada Microraptor seukuran burung gagak, dinosaurus pemakan daging yang memiliki empat sayap di tubuhnya.
Penelitian untuk menemukan ketombe tertua juga dilakukan pada dua dinosaurus berbulu lain, yaitu Beipiaosaurus dan Sinornithosaurus, serta burung primitif yang dikenal sebagai Confuciusornis. Keempat makhluk ini berasal dari periode Jurassic, sekitar 56 juta hingga 200 juta tahun lalu.
Menurut penelitian yang dipublikasi di Nature Communications pada 25 Mei lalu, para peneliti mengatakan keempat hewan di atas memiliki ketombe.
"Ini adalah satu-satunya fosil ketombe yang diketahui," kata penulis studi utama Maria McNamara, seorang paleobiolog di University College Cork di Irlandia, kepada The Guardian.
Corneocytes masih ada di fosil dinosaurus berbulu. (Foto: Maria E. McNamara dkk via Nature Communications)
zoom-in-whitePerbesar
Corneocytes masih ada di fosil dinosaurus berbulu. (Foto: Maria E. McNamara dkk via Nature Communications)
Penelitian ini bisa dilakukan berkat peninggalan serpihan kulit dari masa prasejarah. McNamara dan tim meminjam empat fosil dari Institute for Vertebrate Paleontology and Paleoanthropology di Beijing, China. Tim mengeluarkan serpihan kecil sampel jaringan lunak dari bagian yang dulu sangat padat dari tubuh hewan, kemudian memindai sampel di bawah mikroskop elektron sehingga fosil dapat dibandingkan secara detail dengan serpihan serupa yang diambil dari burung modern.
ADVERTISEMENT
Penelitian ini menemukan serpihan kulit yang membatu mengandung sel-sel keras yang disebut corneocytes dan dibebani dengan protein yang disebut keratin. Ketombe pada manusia sendiri merupakan sekelompok corneocytes yang mengelupas akibat kulit mati di kulit kepala.
Para peneliti menulis bahwa ketombe yang membatu ini hampir identik dengan burung modern dan mengindikasikan bahwa dinosaurus dengan jelas mengelupaskan kulit mati mereka menjadi serpihan kecil, daripada dalam satu bongkahan yang berkelanjutan seperti ular atau kadal.
McNamara berkata, penelitian ini adalah satu-satunya bukti yang dimiliki para ilmuwan tentang bagaimana dinosaurus mengelupaskan kulit mereka. Cara ini dilakukan dinosaurus atau burung prasejarah dalam berevolusi jutaan tahun lalu, dan ini juga membuat kulit mereka berevolusi.
"Ada ledakan evolusi dinosaurus berbulu dan burung pada saat ini (Jurassic), dan itu menarik untuk melihat bukti bahwa kulit burung dan dinosaurus awal berevolusi dengan cepat terhadap bulu-bulu," kata McNamara, dikutip dari Live Science.
ADVERTISEMENT
Jika dibedakan antara ketombe dari masa prasejarah dengan ketombe saat ini, terlihat ketombe di dinosaurus jauh lebih padat sel corneocytes-nya. Hal ini menunjukkan kulit dinosaurus membutuhkan lebih sedikit pendinginan dan terbuka juga kemungkinan bahwa Microraptors tidak pernah sepenuhnya beradaptasi untuk terbang.
Tim McNamara berkata mereka masih hars melakukan studi lebih lanjut tentang ketomber di masa prasejarah untuk mencari tahu informasi lebih dalam.