Keunggulan Buka Puasa Bersama Keluarga menurut Sains

22 Mei 2018 14:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Buka Puasa di AS (Foto: Reuters/Amr Alfiky)
zoom-in-whitePerbesar
Buka Puasa di AS (Foto: Reuters/Amr Alfiky)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Suatu keberuntungan bagi kita bisa buka puasa bersama dengan keluarga tercinta di rumah. Keberuntungan itu semakin berlipat ketika buka puasa bersama keluarga punya nilai positif yang didukung oleh sejumlah penelitian.
ADVERTISEMENT
Salah satunya adalah riset yang dilakukan oleh sekelompok peneliti dari University of Minnesota. Para ilmuwan tersebut menemukan bahwa remaja yang sering makan bersama keluarganya bakal menjadi pribadi dengan gaya makan yang baik saat dewasa.
Mereka juga konsumsi lebih banyak buah serta lebih sedikit minum minuman ringan atau bersoda saat dewasa. Bahkan ditemukan juga bahwa mereka yang sering makan dengan keluarganya di waktu remaja memiliki asupan harian dari kalsium, magnesium, potasium, vitamin B6 dan serat yang lebih banyak.
Sementara pelajar yang jarang makan dengan orang tuanya memiliki kecenderungan untuk membolos. Itu terbukti dalam suatu analisis yang dilakukan oleh Organization for Economic Cooperation and Development (OECD).
Efek negatif lain dari anak yang jarang makan dengan keluarganya adalah mereka memiliki kemungkinan untuk mengalami kelebihan berat badan.
ADVERTISEMENT
Anak-anak yang tidak makan malam bersama orang tuanya setidaknya dua kali seminggu, ternyata 40 persen lebih memiliki kemungkinan untuk mengalami kelebihan berat badan. Temuan ini dipresentasikan oleh para peneliti pada Kongres Eropa mengenai obesitas di Bulgaria pada 2014.
Ilustrasi anak obesitas.  (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak obesitas. (Foto: Shutterstock)
Di sisi lain, dalam studi yang dilakukan oleh National Center on Addiction and Substance Abuse Columbia University, anak-anak yang makan malam dengan orang tuanya minimal lima kali dalam seminggu menunjukkan perilaku serta prestasi yang lebih baik.
Dalam studi tersebut ditemukan juga bahwa anak-anak tersebut
menjauhi obat-obatan terlarang, alkohol, memiliki gaya makan yang lebih sehat, memiliki performa akademik yang lebih baik, dan lebih dekat dengan orang tua.
Cukup sulit untuk bisa berbuka puasa bersama keluarga di tengah hiruk pikuk sibuknya pekerjaan. Namun ada baiknya untuk menyiapkan waktu khusus untuk buka puasa bersama keluarga, sebab bagaimanapun keluarga adalah harta yang paling berharga di dunia.
ADVERTISEMENT