Kunci Kecepatan Berlari Cheetah: Telinga

6 Februari 2018 8:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cheetah terancam punah (Foto: Lanzeppelin/pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Cheetah terancam punah (Foto: Lanzeppelin/pixabay)
ADVERTISEMENT
Cheetah adalah hewan tercepat di dunia. Kecepatan larinya mencapai 110 kilometer per jam. Sementara manusia tercepat di dunia Usain Bolt, ‘hanya’ mampu berlari dengan kecepatan 43 kilometer per jam. Bisa dibayangkan seperti apa cepatnya cheetah ketika berlari?
ADVERTISEMENT
Saat berlari, seluruh otot cheetah bergerak, bukan hanya kedua kakinya. Ada satu anggota tubuh cheetah yang tidak bergerak ketika sedang berlari cepat, yaitu kepalanya. Cheetah bisa tetap fokus pada targetnya karena kepalanya tetap diam bahkan ketika ia sedang berlari cepat sekalipun.
Lalu, apa kunci dan rahasia cheetah bisa memiliki kemampuan seperti itu? Berlari sangat kencang dan menjaga keseimbangannya saat memburu mangsa?
Ternyata, menurut para peneliti rahasianya ada pada telinganya.
Para peneliti menemukan dibandingkan kucing lainnya, cheetah memiliki bagian dalam telinga yang paling besar.
Karena keseimbangan yang dihasilkan oleh telinga bagain dalamnya, cheetah mampu mempertahankan kepalanya agar tetap tidak bergerak dan terus mengawasi mangsanya.
Cheetah, satwa liar yang terancam punah (Foto: tpsdave/pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Cheetah, satwa liar yang terancam punah (Foto: tpsdave/pixabay)
“Kalau Anda melihat cheetah berlari dalam gerakan lambat, Anda akan melihat tubuhnya bergerak, seperti kaki, punggung, otot, semuanya bergerak,” kata penulis utama studi ini, Camille Grohe, ahli biologi dari American Museum of Natural History di New York dalam siaran persnya. “Anehnya, kepala cheetah tidak bergerak.”
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, Grohe dan timnya memutuskan untuk mengamati telinga cheetah tersebut. Mereka memeriksa tengkorak dari 14 jenis kucing yang berbeda dan menggunakan mesin CT scan beresolusi tinggi.
Kucing lainnya yang ikut diperiksa adalah harimau, macan dahan, kucing rumah, dan tujuh macam cheetah. Hasil CT scan menunjukkan ukuran masing-masing bagian dalam telinga setiap kucing.
Macan Tutul (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Macan Tutul (Foto: Pixabay)
Pada tengkorak cheetah, peneliti menemukan kalau struktur telinga bagian dalamnya berbeda, cenderung besar dibandingkan tubuhnya, dan lebih panjang.
Pada kucing lain, telinga bagian dalamnya lebih kecil, bahkan dibandingkan dengan cheetah purba yang hidup 126 ribu tahun lalu.
Hal ini menunjukkan cheetah modern baru saja berevolusi. Para peneliti menduga adanya peningkatan pada sistem sensor ini merupakan bentuk adaptasi bagi cheetah untuk berkompetisi dengan kucing besar lainnya, terutama karena cheetah memiliki tulang yang tipis.
ADVERTISEMENT
Tanpa telinga bagian dalam, cheetah mungkin tetap dapat bergerak cepat, namun tidak mungkin berburu sebaik sekarang, sementara perburuan yang efektif dibutuhkan karena berlari membakar banyak tenaganya.