Kurang Tidur Bikin Orang Jadi Emosional dan Rentan Depresi

12 Maret 2018 19:42 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tidur sebentar saat kerja (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Tidur sebentar saat kerja (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Banyak dampak negatif dari kurang tidur. Mulai dari menurunnya konsentrasi yang berujung pada menurunnya produktivitas, hingga ancaman penyakit seperti darah tinggi.
ADVERTISEMENT
Namun ada satu lagi dampak negatif yang membuat kita jadi tambah menyebalkan bagi orang-orang di sekitar kita, yaitu mudah marah atau emosional yang biasa disebut sensitif oleh anak-anak zaman sekarang.
Hal ini sendiri diperkuat dengan penjelasan dari Aurora Lumbantoruan, psikolog klinis, dalam acara kampanye Hari Tidur Sedunia yang diadakan oleh AM Life di Jakarta pada Senin (12/3).
"Jika kurang tidur, kita cenderung memiliki reaksi emosional yang tinggi," ujar Aurora.
Aurora Lumbantoruan, psikolog klinis (Foto: Sayid Mulki/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Aurora Lumbantoruan, psikolog klinis (Foto: Sayid Mulki/kumparan)
Ia menambahkan, hal ini dapat membuat orang yang kurang tidur lebih rentan mengalami depresi, karena reaksi emosional yang tinggi.
Menurutnya, reaksi emosional yang tinggi juga dapat menjadi masalah tersendiri di lingkungan kerja. Dalam situasi tekanan kerja yang tinggi dan kondisi tubuh kekurangan tidur, sangat besar kemungkinan kita untuk membuat keputusan yang salah atau bahkan sampai bersitegang dengan rekan kerja.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa gangguan tidur juga dapat menjadi tanda dari gangguan kesehatan mental.
"50 persen orang yang memiliki gangguan tidur juga cenderung memiliki gangguan kesehatan mental. 90 persen orang yang mengalami depresi juga mengalami kesulitan (tidur) yang sama," paparnya.
Aurora menyarankan, setiap orang supaya memiliki ritme tidur yang teratur serta kualitas tidur yang baik untuk menghindari hal tersebut.