Makan Sebelum Tidur Bisa Tingkatkan Risiko Kanker

18 Juli 2018 20:30 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Makan Tengah Malam  (Foto: Thinkstock )
zoom-in-whitePerbesar
Makan Tengah Malam (Foto: Thinkstock )
ADVERTISEMENT
Semangkuk mi instan hangat sebelum tidur bisa jadi adalah godaan yang sangat sulit ditolak. Namun ternyata ada risiko berbahaya yang mengintai jika kita sering makan sebelum tidur.
ADVERTISEMENT
Menurut studi yang dipublikasikan di makalah International Journal of Cancer, tim peneliti dari University of Barcelona menemukan bahwa orang yang sering makan malam di atas jam sembilan malam atau sekitar dua jam sebelum tidur memiliki 25 persen risiko lebih besar terkena kanker prostat dan juga kanker payudara.
Tim peneliti menduga bahwa hal tersebut terjadi karena metabolisme tubuh dipaksa untuk bekerja lebih cepat, di waktu seharusnya metabolisme mulai melambat saat bersiap untuk tidur.
Temuan ini juga mendukung studi sebelumnya yang mempelajari bahaya kesehatan akibat kerja shift di malam hari, yang rutin dijalani oleh profesi seperti perawat. Dilaporkan oleh The Independent, profesi tersebut juga memiliki risiko tinggi terkena kanker prostat dan kanker payudara.
Ilustrasi kanker payudara. (Foto: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kanker payudara. (Foto: Pexels)
ADVERTISEMENT
Berkaitan erat dengan hormon
Dua jenis kanker ini memiliki hubungan erat dengan hormon, dan biasanya jenis perawatan yang dijalani penderitanya adalah terapi testosteron dan estrogen.
Hormon sendiri bisa dibilang sebagai pemberi pesan kimiawi tubuh kita. Mereka bertugas memberi sinyal agar kita merasa mengantuk, lapar, atau stres. Hal tersebut menjadikan hormon memiliki kaitan erat dengan ritme sirkadian tubuh, jam dalam tubuh yang diatur oleh siklus siang dan malam hari.
"Studi kami menyimpulkan bahwa memiliki pola makan di siang hari diasosiasikan dengan risiko kanker yang lebih rendah," ujar Manolis Kogevinas, pemimpin studi, dikutip dari The Independent.
Ia menambahkan bahwa temuan ini menggarisbawahi pentingnya memperhitungkan ritme sirkadian dalam studi-studi mengenai kanker dan diet ke depannya.
Petuga Damkar Istrihat Makan Siang (Foto: fachrul irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Petuga Damkar Istrihat Makan Siang (Foto: fachrul irwinsyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Jalannya studi
Tim peneliti mempelajari data dari 1.800 pasien penderita kanker payudara serta kanker prostat di Spanyol serta data dari 2 ribu orang yang tidak memiliki penyakit tersebut. Peneliti mempelajari kebiasaan makan serta pola tidur orang-orang tersebut, begitu juga dengan langkah-langkah yang mereka ambil untuk menjaga kesehatannya.
Hasilnya ditemukan, pasien kanker memiliki kebiasaan untuk menikmati kudapan di malam hari.
Meski sekarang waktu makan masih belum dianggap memiliki potensi besar menyebabkan kanker, tapi World Health Organisation (WHO) telah memasukkan bekerja shift malam ke dalam daftar penyebab kanker.
Berhenti makan setelah jam 7 malam (Foto: Paxels)
zoom-in-whitePerbesar
Berhenti makan setelah jam 7 malam (Foto: Paxels)
Studi pada hewan
Sebelumnya para peneliti telah mempelajari efek terganggunya jadwal makan pada hewan. Ditemukan bahwa hal tersebut menyebabkan gangguan pada kesehatan mereka.
ADVERTISEMENT
Tim peneliti studi sendiri berharap jika banyak studi lain yang menemukan hal yang sama, ada kemungkinan gangguan tersebut bisa dimasukkan ke dalam daftar penyebab kanker WHO.