Manfaat Alpukat: Bikin Kenyang sampai Cegah Obesitas

18 Mei 2019 11:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi buah alpukat. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi buah alpukat. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebuah studi baru menunjukkan manfaat lain dari alpukat. Buah ini memberi khasiat membantu mengurangi berat badan dan melawan obesitas.
ADVERTISEMENT
Penelitian yang dilakukan para ilmuwan di Center for Nutrition Research, Illinois Institute of Technology, mencatat buah alpukat dapat membantu menekan rasa lapar secara signifikan dan meningkatkan rasa kenyang pada orang yang kelebihan berat badan dan obesitas.
Riset ini membuat alpukat bisa diposisikan sebagai alternatif sehat karbohidrat olahan, seperti roti dan pasta.
"Selama bertahun-tahun, lemak telah ditargetkan sebagai penyebab utama obesitas, dan sekarang karbohidrat telah diteliti untuk peran mereka dalam pengaturan nafsu makan dan pengendalian berat badan," kata Britt Burton-Freeman, direktur Center for Nutrition Research, Illinois Institute of Technology.
Alpukat turut mengurangi kadar insulin dan gula darah, sehingga menurunkan risiko diabetes dan penyakit kardiovaskular. Buah ini juga memiliki lemak dan serat yang baik untuk dikonsumsi bersamaan dengan makanan sehari-hari. Ini bagus untuk mereka yang sedang melakukan diet.
ADVERTISEMENT
Para peneliti juga mengeksplorasi bagaimana alpukat membuat orang merasa kenyang selama berjam-jam setelah memakannya. Studi ini mengumpulkan 31 orang dewasa yang memiliki berat badan berlebih dan obesitas untuk memeriksa efek fisiologis dari makan alpukat segar ketika kelaparan dan kenyang selama enam jam.
Dari sini, menurut para peneliti, para responden mencatat pengurangan rasa lapar dan peningkatan rasa kenyang saat mengganti beberapa karbohidrat dengan alpukat.
Ilustrasi alpukat Foto: Shutter Stock
Para peneliti meyakini tidak ada solusi tunggal dalam hal komposisi makanan untuk mengatur nafsu makan, namun diyakini manusia perlu lebih lanjut mengetahui hubungan antara kimia makanan dan efek fisiologisnya.
"Memahami hubungan antara kimia makanan dan efek fisiologisnya pada populasi yang berbeda dapat mengungkapkan ada peluang untuk mengontrol nafsu makan dan mengurangi tingkat obesitas, yang dapat memberikan rekomendasi diet yang profesional," kata Burton-Freeman.
ADVERTISEMENT
Studi ini dilakukan di tengah meninkatnya obesitas di Amerika Serikat (AS). Pada tahun 2015 dan 2016. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS melaporkan hampir 93 juta orang dewasa di negara itu mengalami obesitas. Kemungkinan angka itu terus meningkat.
Para peneliti berharap, dengan adanya perubahan pola makan yang sederhana, seperti konsumsi alpukat, dapat membantu seseorang merasa kenyang dan mengontrol metabolisme untuk mencegah obesitas. Studi ini telah diterbitkan di jurnal Nutrients.