Membandingkan Diri dengan Orang Lain di Facebook Bisa Berefek Negatif

30 Januari 2019 8:23 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Media sosial (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Media sosial (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Menggunakan media sosial sudah menjadi bagian keseharian yang sulit dilepaskan. Tapi kita harus waspada. Sebab, ada sebuah riset yang menemukan hubungan antara penggunaan Facebook dengan kondisi kesehatan dan kepuasan hidup para peserta.
ADVERTISEMENT
Riset ini dilakukan oleh para peneliti dari University of Surrey, Inggris. Mereka mempelajari 165 peserta yang semuanya adalah pengguna Facebook. Hasilnya telah dipublikasikan di jurnal Heliyon.
Dalam riset ini, para peneliti melakukan survei terhadap para peserta. Mereka menilai seberapa sering para peserta membandingkan dirinya dengan orang lain di Facebook, tingkat kepercayaan diri peserta, persepsi kesehatan fisik, dan tingkat kepuasan hidup.
Para peneliti menemukan bahwa mereka yang membandingkan dirinya dengan orang lain di Facebook memiliki kesadaran lebih besar atas gangguan fisik yang dideritanya, seperti masalah tidur, berat badan, dan tegang otot.
Ilustrasi Media Sosial (Foto: Dok. Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Media Sosial (Foto: Dok. Pixabay)
Para peneliti mengatakan bahwa mereka yang lebih banyak membandingkan dirinya dengan orang lain di Facebook, bisa jadi merasa lebih banyak mengalami simtom fisik negatif pada tubuhnya. Tapi sebaliknya juga, mereka yang merasa mengalami banyak simtom fisik negatif, bisa jadi lebih banyak membandingkan dirinya dengan orang lain di Facebook.
ADVERTISEMENT
Perilaku ini disebut sebagai perbandingan sosial. Perbandingan sosial adalah suatu proses di mana seseorang membandingkan diri dengan orang lain. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi kehidupan dirinya sendiri dan lebih sering terjadi ketika seseorang sedang berada dalam situasi penuh ketidakpastian atau sedang "galau".
Para peneliti menemukan bahwa kaum hawa dan mereka yang mengalami depresi merasa dirinya menderita banyak simtom fisik negatif pada tubuhnya. Sebaliknya, peserta yang merasa puas atas kehidupan mereka dan memiliki tingkat percaya diri yang tinggi dihubungkan dengan simtom fisik negatif yang lebih rendah.
Anak bisa mengalami depresi karena media sosial (Foto: Thinstock)
zoom-in-whitePerbesar
Anak bisa mengalami depresi karena media sosial (Foto: Thinstock)
Para peneliti kemudian menyimpulkan bahwa meningkatnya penggunaan situs media sosial mungkin berhubungan dengan lebih mudahnya kita mendapat kesempatan untuk membandingkan diri, secara negatif, dengan orang lain yang kita anggap lebih baik dari diri kita dalam hal gaya hidup dan kesehatan.
ADVERTISEMENT
"Membandingkan diri kita sendiri dengan orang lain bukan konsep baru, namun kemunculan media sosial membuatnya menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari," ujar Bridget Dibb, pengajar senior kesehatan psikologi di University of Surrey sekaligus pemimpin riset ini, kepada Eureka Alert.
"Keberadaan Facebook dengan 2,27 miliar pengguna masih terbilang baru. Efek jangka panjangnya terhadap seseorang masih belum diketahui, tapi semakin jelas bahwa membandingkan diri sendiri dengan orang lain sekarang dihubungkan dengan persepsi memiliki kesehatan yang buruk," imbuh dia.