Membantu Vinka, Kukang Buta yang Tak Bisa Kembali ke Habitatnya

5 Mei 2018 15:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kukang Vinka saat sedang diperiksa dokter hewan. (Foto: Dok. Kukangku)
zoom-in-whitePerbesar
Kukang Vinka saat sedang diperiksa dokter hewan. (Foto: Dok. Kukangku)
ADVERTISEMENT
Vinka Aftinata Kusumaputri, seorang mahasiswa tingkat akhir Fakultas Kedokteran Hewan IPB membuat sebuah kampanye galang dana di situs Kitabisa dengan judul ‘Hadiah Ulang Tahun Vinka untuk Vinka’.
ADVERTISEMENT
Loh, kenapa Vinka harus menggalang dana untuk hadiah ulang tahunnya sendiri? Apa yang istimewa dari ulang tahun Vinka sampai ia berani mengadakan penggalangan dana?
Ternyata, hadiah ulang tahun gadis kelahiran 17 Mei 1996 itu bukan ditujukan untuk dirinya sendiri melainkan untuk seekor kukang yang memiliki nama yang sama dengannya, Vinka.
“Aku dua tahun yang lalu magang di IAR (International Animal Rescue). Kebetulan waktu itu ada tiga kukang sitaan dan salah satunya itu dikasih nama Vinka, sesuai namaku,” kata Vinka ketika diwawancarai via telepon oleh kumparanSAINS (kumparan.com), Jumat (4/5).
Kukang Vinka adalah kukang berjenis kukang Jawa (Nycticebus javanicus) yang diselamatkan oleh IAR dari tangan manusia untuk selanjutnya dikembalikan lagi ke habitat aslinya. Namun sayangnya, kondisi fisik kukang Vinka membuatnya tidak mungkin untuk kembali ke alam.
ADVERTISEMENT
“Kalau mau dilakukan pemeriksaan, sebelumnya dilakukan anestesi (pembiusan),” ujar Vinka.
“Awalnya dokter mengira kondisi Kukang Vinka itu bagus, karena giginya masih lengkap. Karena ia dalam kondisi terbius, kita tidak bisa melihat respon matanya. Kita sempat kembalikan dia ke kandang karantina, tapi kok dia seperti kebingungan, tidak bisa menemukan makanannya. Beberapa hari kemudian, baru dideteksi kalau dia buta," jelasnya.
Kukang Vinka saat sedang diperiksa dokter hewan. (Foto: Dok. Kukangku)
zoom-in-whitePerbesar
Kukang Vinka saat sedang diperiksa dokter hewan. (Foto: Dok. Kukangku)
Kukang Vinka pun terpaksa menghabiskan sisa hidupnya di dalam kandang karantina IAR dan dirawat dengan bantuan organisasi nirlaba perlindungan kukang, Kukangku, mengingat kondisi fisiknya yang dinilai tidak memungkinkan untuk dilepaskan ke alam.
Di kandang karantina pun kukang Vinka tetap kesulitan mencari makanannya. Karena itu, untuk membantu Kukang Vinka, petugas kandang secara bergantian menjaga Vinka dan membantunya untuk makan.
ADVERTISEMENT
Menurut Vinka, ada dua kemungkinan mengapa kukang Vinka mengalami kebutaan. Yang pertama adalah bahwa kebutaan Vinka terjadi sejak lahir. Yang kedua, ia buta sejak menjadi peliharaan manusia karena dipaksa untuk bangun di siang hari.
“Kukang ini makhluk nokturnal (aktif di malam hari). Jadi, kalau dipaksa untuk hidup di siang hari, sinar matahari bisa merusak matanya," papar Vinka.
Mengenal Kukang
Kukang merupakan hewan primata yang habitatnya tersebar di seluruh Asia Tenggara. Dari delapan jenis kukang, enam di antaranya bisa ditemukan di Indonesia, baik itu di Pulau Jawa, Sumatera, maupun Kalimantan.
Penampilannya yang terlihat lucu dengan mata bulat besar serta bentuk badannya yang tidak terlalu besar, menurut Vinka, menjadi faktor mengapa banyak yang ingin menjadikan hewan ini peliharaan, terutama jenis kukang Jawa.
BKSDA Banten amankan dua ekor Kukang Jawa. (Foto: Asep Fathulrahman/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
BKSDA Banten amankan dua ekor Kukang Jawa. (Foto: Asep Fathulrahman/Antara)
Padahal, saat ini kukang memiliki status terancam punah (critically endangered) dan dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem, sehingga memelihara, memburu, memperjualbelikan dan mengeksploitasi kukang dilarang secara hukum. Pelanggarnya terancam hukuman lima tahun penjara dan denda Rp. 100 juta.
ADVERTISEMENT
Kondisi Kukang Peliharaan yang Menyedihkan
Vinka juga mengatakan, umumnya kondisi kukang yang menjadi peliharaan manusia sangat menyedihkan. Ketika menjadi peliharaan manusia, biasanya gigi taring kukang akan dicabut.
“Kukang itu satu-satunya primata yang bisa mengeluarkan bisa. Jadi kalau tergigit efeknya sama seperti digigit ular, biru dan bengkak,” kata Vinka.
Pemeriksaan Kukang Jawa (Foto: ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)
zoom-in-whitePerbesar
Pemeriksaan Kukang Jawa (Foto: ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)
Saat dijadikan peliharaan, kukang seringkali tidak diberi makan dengan layak. Normalnya, kukang memakan buah-buahan, serangga, dan ulat. Tapi ketika menjadi peliharaan manusia, kukang justru diberi makan bubur bayi.
Kondisi kandang kukang yang dipelihara manusia pun seringkali ditemukan tidak layak. Selain terlalu sempit, mereka tidak diberikan tempat untuk memanjat atau bergelantungan di pohon. Padahal, kegiatan itu adalah sifat alami mereka ketika berada di hutan.
ADVERTISEMENT
Galang Dana untuk Kukang Vinka
"Aku menggunakan momen ulang tahunku untuk menggalang dana untuk Vinka," ceritanya ketika ditanya mengapa ia melakukan penggalangan dana.
Perlu diketahui, untuk merawat seekor kukang di fasilitas karantina yang layak, dibutuhkan dana yang tidak sedikit.
Setidaknya, untuk seekor kukang saja dibutuhkan dana Rp 10 juta per tahun.
Habituasi Kukang Jawa (Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)
zoom-in-whitePerbesar
Habituasi Kukang Jawa (Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)
Hal inilah yang membuat Vinka berinisiatif untuk memberikan kado di hari ulang tahunnya kepada kukang Vinka, agar ia bisa tetap hidup dengan layak meski tidak bisa kembali lagi ke habitat aslinya di Gunung Sawal, Ciamis. Jawa Barat.
Untuk membantu kukang Vinka, bisa mengunjungi tautan berikut ini.
Yuk, sumbangkan dana untuk kukang Vinka!