Menangis dalam Waktu Lama Bisa Timbulkan Gangguan Kesehatan?

2 Juni 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Pria Menangis Foto: StockSnap/Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pria Menangis Foto: StockSnap/Pixabay
ADVERTISEMENT
Tak dapat dipungkiri, tatkala kita kehilangan seseorang yang sangat kita cintai, luapan emosi kesedihan akan dituangkan dalam sebuah tangisan. Air mata mulai turun ke pipi, dan kita menangis tersedu.
ADVERTISEMENT
Air mata yang bercucuran adalah respons alami dari emosi yang meluap di dalam diri manusia. Sayangnya, emosi yang sangat mendalam ini bisa menimbulkan beberapa efek samping terhadap kondisi fisik.
Lantas, apa saja efek samping yang bisa ditimbulkan dari menangis? Dan apakah menangis dapat membahayakan kesehatan?
Saat seseorang menangis, otot-otot pada wajah dan mata akan mengalami kontraksi. Semakin hebat dan lama seseorang menangis, maka efek ini akan semakin besar. Termasuk nyeri kepala dan mata membengkak, bahkan pada orang sehat sekalipun.
Anggota keluarga Sumba Mufusho, seorang korban yang meninggal usai diterjang topan Idai menangis di dalam mobil, Beira, Mozambik. Foto: Reuters/Siphiwe Sibeko
Menurut Dr. Fiona Gupta MD, seorang asisten profesor neurologi di School of Medicine di Mount Sinai, New York, penyebab dari sakit kepala setelah menangis adalah adanya stres atau tekanan emosi yang dialami seseorang untuk menangis. Hal ini kemudian menyebabkan migrain atau tension-type headache (TTH/sakit kepala tegang).
ADVERTISEMENT
"Jika air mata disebabkan oleh situasi emosional yang penuh tekanan, ini dapat melepaskan hormon stres yang disebut kortisol yang mengarah ke peradangan--pemicu sakit kepala serta neuropeptida nyeri lainnya. Sakit kepala juga bisa ditimbulkan dari air mata yang berasal dari kesedihan jangka panjang, seperti kematian orang yang dicintai atau masalah dalam hubungan," ungkap Gupta.
Selain sakit kepala, menangis dalam waktu lama juga dapat menyebabkan mata bengkak dan iritasi, hidung tersumbat, bahkan sakit leher dan rahang. Nyeri leher dan rahang sering disebabkan oleh ketegangan dan kekakuan otot leher dan wajah dalam waktu lama.
Ilustrasi Depresi Foto: Helmi Afandi/kumparan
Adapun jika seseorang menangis dengan jangka waktu yang sangat lama, maka hal itu akan berdampak negatif pada kesehatan fisik, dan masalah yang lebih serius pada kesehatan mental, seperti depresi.
ADVERTISEMENT
Menurut National Institute of Mental Health di Amerika Serikat, depresi telah dikaitkan dengan tingkat yang lebih tinggi terhadap penyakit kardiovaskular, diabetes, stroke, dan penyakit alzheimer yang dapat berakibat fatal.
Meski begitu, menangis sebenarnya memiliki efek yang baik untuk kesehatan tubuh. Salah satunya dapat membantu menghilangkan hormon stres pada tubuh kita. Saat menangis, detak jantung dan pernapasan akan sedikit melambat dan itu bisa membuat diri menjadi lebih tenang.
Bahkan, setelah menangis, mungkin kita akan mengalami peningkatan mood. Menangis juga bermanfaat untuk membantu orang dalam melepaskan dan mengekspresikan emosinya.