Mengenal Kanker Paru-paru yang Diderita Sutopo

7 Juli 2019 11:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sutopo Purwo Nugroho. Foto: Nugraha Satia Permana/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sutopo Purwo Nugroho. Foto: Nugraha Satia Permana/kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia diselimuti duka. Minggu (7/7) pagi, Indonesia kehilangan sosok penting dalam penanggulangan bencana, Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
ADVERTISEMENT
Sutopo wafat di Rumah Sakit St. Stamford Modern Cancer Hospital, Guangzhou, China. Ia menderita sakit kanker paru yang telah menyebar ke tulang dan organ lain di tubuhnya.
Kanker paru adalah salah satu jenis kanker dengan jumlah penderita paling banyak di dunia. Data Global Burden of Cancer (Globocan) mengungkap, bahwa ada 2,1 juta kasus kanker baru dan 1,8 juta kematian akibat kanker itu pada 2018.
Kanker jenis ini terbilang mematikan. Indonesian Cancer Information & Support Center (CISC) mengatakan, 14 persen kematian penderita kanker di Indonesia disebabkan oleh kanker paru.
Ilustrasi paru-paru Foto: bykst
Sifat mematikan kanker paru ini juga diamini oleh dr. Evlina Suzanna, SpPA(K), dokter spesialis patologi anatomi RS Kanker Dharmais.
"Data menunjukkan bahwa kanker paru adalah kanker pembunuh nomor satu di Indonesia, dengan jenis terbanyak adenokarsinoma," ujar Evlina pada November 2018 lalu.
ADVERTISEMENT
"Setiap tahun terdapat 30.023 pasien terdiagnosis kanker paru, dan dari angka tersebut, sekitar 26.000 pasien kanker paru yang meninggal," tambahnya.
Menurutnya, sifat mematikan kanker paru ini karena mudahnya kanker di organ paru untuk menyebar ke bagian tubuh lainnya. Hal ini dikarenakan paru-paru adalah organ respirasi yang berhubungan dengan sistem peredaran darah, sehingga sangat mudah bagi kanker di paru-paru untuk menyebar ke seluruh tubuh.
Evlina menjelaskan, sifat mudah menyebar kanker paru ini karena ikatan sel kankernya yang sangat rapuh. Akibatnya, sel mudah terlepas dan mudah pergi ke bagian tubuh lain.
"Dia mudah terlepas sehingga mudah pergi ke mana pun. Sama seperti kasus ada orang yang sudah kemoterapi dan paru-parunya seakan-akan baik-baik saja. Tapi ternyata kanker sudah menyebar ke hati, usus, dan lainnya," kata Evlina.
ADVERTISEMENT
Secara umum, kondisi kanker paru terbagi atas empat stadium. Pada stadium I, tumor berada di satu sisi paru-paru. Pada stadium II, tumor tumbuh di nodus limfa atau jaringan sekitarnya. Sementara pada stadium III, tumor telah menyebar ke dalam rongga dada dan nodus-nodus limfa utama. Adapun pada stadium IV, kanker telah menyebar ke bagian tubuh yang lain, seperti hati atau tulang.