Mengenal Sindrom Williams, Penyakit yang Diderita Anak Dede Sunandar

11 Agustus 2019 15:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dede Sunandar bersama keluarganya. Foto: Dede Sunandar/Instagram
zoom-in-whitePerbesar
Dede Sunandar bersama keluarganya. Foto: Dede Sunandar/Instagram
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sindrom Williams adalah penyakit langka yang belakangan menjadi perbincangan hangat di kalangan netizen Indonesia. Sebabnya, penyakit genetik ini dialami oleh putra kedua komedian Dede Sunandar, Ladzan Syafiq Sunandar, yang belum genap berusia 2 tahun.
ADVERTISEMENT
Seorang anak diketahui dapat mengidap sindrom Williams sejak lahir dan dapat menyerang siapa saja. Penyakit ini ditandai dengan berbagai masalah medis, seperti penyakit kardiovaskular yang menyerang jantung dan pembuluh darah penderitanya.
Menurut situs Williams Syndrome, penyakit ini juga melambatkan perkembangan anak, misalnya membuat anak telat bisa berjalan. Mereka pun cenderung sangat bergantung pada orang tua karena sukar diajarkan soal bagaimana pergi ke kamar mandi misalnya. Saat mereka memasuki usia sekolah, gejala yang paling mencolok adalah gangguan belajar.
Ilustrasi anak memasuki usia sekolah. Foto: Shutterstock
Di lingkungan sosialnya, anak-anak dengan sindrom Williams biasa berperilaku sangat ramah bahkan kepada orang-orang yang tidak mereka kenal. Ini erat kaitannya dengan kemampuan verbal mereka yang di atas rata-rata.
Anak-anak yang terlahir dengan sindrom Williams tidak memiliki gen tertentu. Gen tersebut hilang di dalam sperma atau sel telur saat proses pembuahan berlangsung.
ADVERTISEMENT
Dalam kasus yang dialami putra kedua Dede, sindrom Williams telah menyerang jantung, paru-paru dan lambung dari bocah berusia 1,5 tahun tersebut. Masalah jantung dan pembuluh darah khususnya, biasa dialami pada seorang bayi yang lahir tanpa gen yang disebut ELN.
Seperti pengidap Down Syndrome, anak-anak dengan sindrom Williams cenderung memiliki fitur wajah yang serupa. Dari tampilan wajah, gejalanya bisa dikenali dari bentuk dahi yang lebar dan jembatan hidung yang rata. Mulut mereka besar dengan gigi yang berjarak. Di bagian mata, seperti ada lipatan yang menutupinya. Seiring bertambahnya usia mereka, penampilan wajah yang khas ini akan semakin terlihat.
Di luar keterbatasan fisik dan berbagai masalah medis yang menimpa anak-anak dengan sindrom Williams, mereka ternyata dilahirkan dengan kreativitas musik yang menakjubkan. Kesukaan mereka terhadap musik pun membuat anak-anak ini gemar mendengarkan sekaligus menggubahnya. Kemampuan inilah yang membuat para pengidap sindrom Williams istimewa.
ADVERTISEMENT