Menurut Sains, Hidup Menjomblo Punya Banyak Keuntungan

13 Februari 2018 7:32 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Jangan sedih kalau pada hari Valentine tahun ini kamu masih jomblo alias belum punya pasangan. Sebab ternyata menurut sains, menjomblo punya banyak manfaat dan keuntungan tersendiri.
ADVERTISEMENT
Bella DePaulo, psikolog dari University of California Santa Barbara, memberikan ceramahnya di TEDx Talk untuk mengubah kesalahpahaman mengenai hidup melajang.
“Saya berusia 63 tahun, dan saya melajang seumur hidup saya,” tutur DePaulo yang menyebut kehidupan melajangnya sebagai “bahagia selamanya (happily ever after).”
Dalam sesi di TEDx Talk tersebut, DePaulo memaparkan hal-hal yang jadi keuntungan bagi orang-orang lajang. Berikut adalah bukti-bukti yang dipaparkan DePaulo bahwa melajang itu “baik”.
Lebih Banyak Punya Teman
Pada tahun 2015, ahli ilmu sosial bernama Natalia Sarkisian dan Naomi Gertsel mencoba mencari tahu bagaimana hubungan antara keluarga, tetangga, dan teman berbeda antara orang dewasa yang sudah menikah dan belum.
Mereka menemukan bahwa orang yang masih lajang tidak hanya lebih sering terhubung dengan jaringan sosial mereka, tapi juga lebih sering memberi dan menerima bantuan dari jaringan sosial merekan dibandingkan orang yang menikah.
ADVERTISEMENT
Hasil yang didapatkan tetap sama ketika dilihat dari berbagai faktor seperti, ras, gender, dan jumlah pendapatan.
Sederhananya, “hidup melajang meningkatkan hubungan sosial antara laki-laki dan perempuan,” tulis Sakisian dan Gertsel dalam makalah hasil penelitian mereka, dilansir Science Alert.
com-Banyak Teman (Foto: Thinkstock)
Memiliki lebih banyak teman adalah sebuah keuntungan tersendiri. Sebab, sejumlah studi menunjukkan, memperkaya pertemanan adalah kunci untuk meningkatkan kebahagiaan dan memiliki masa tua yang baik.
Dalam sebuah makalah ilmiah yang dipublikasikan tahun 2008 di British Medical Journal, tertulis bahwa orang yang memiliki 10 atau lebih teman lebih bahagia daripada yang tidak.
Hasil penelitian lain terhadap hampir 280 ribu orang yang dilakukan oleh William Chopik, asisten dosen psikologi dari Michigan State University, juga menyatakan memiliki teman seiring kita bertambah tua adalah penting.
ADVERTISEMENT
Cenderung Lebih Bugar
Dalam survei yang dilakukan terhadap lebih dari 13 ribu orang yang berusia antara 18 dan 64 tahun, para peneliti menemukan orang-orang yang lajang dan tidak pernah menikah, berolahraga lebih sering setiap pekannya daripada orang-orang yang menikah atau bahkan yang sudah bercerai.
Studi pada tahun 2015 yang dipublikasikan di jurnal Social Science and Medicine juga menemukan, indeks masa tubuh pada orang-orang yang melajang sedikit lebih rendah daripada orang-orang yang sudah menikah.
Ilustrasi menjaga badan tetap bugar. (Foto: Pixabay)
Mendapat Lebih Banyak Keuntungan dari Waktu Sendiri
Tak hanya lebih banyak teman dan lebih bugar, sebuah studi menghubungkan antara kesendirian dengan keuntungan yang didapat dari kesendirian tersebut. Antara lain, orang-orang lajang memiliki lebih banyak kebebasan, lebih kreatif, dan lebih mudah akrab.
ADVERTISEMENT
Amy Morin, seorang psikoterapis, mengatakan waktu sendiri juga dapat digunakan untuk menjadi lebih produktif.
“Waktu sendiri bukan berarti kamu harus merasa kesepian,” kata Morin kepada Business Insider. “Saat-saat seperti ini bisa digunakan untuk mengenal dirimu sendiri.”
American Psychological Association pada tahun 2016 juga mengatakan orang-orang yang melajang lebih mudah menentukan nasib mereka sendiri daripada orang-orang yang menikah.
com-Mengatur Sendiri (Foto: Thinkstock)
Namun begitu, DePaulo mengatakan studi mengenai manfaat dari hidup melajang sebenarnya belum banyak. Dari 814 studi tentang orang-orang lajang, menurutnya, kebanyakan hanya menaruh orang-orang lajang sebagai pembanding untuk mempelajari kondisi orang-orang yang sudah menikah, bukan studi mengenai kehidupan orang-orang lajang itu sendiri.
DePauola menegaskan, “Anggapan bahwa orang-orang yang lajang itu menyedihkan, kesepian... dan tiada yang mereka inginkan selain bisa memiliki pasangan itu hanyalah mitos.”
ADVERTISEMENT