Mumi-mumi Tertua di Dunia Terancam Musnah Akibat Bakteri

27 Desember 2017 12:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mumi Chinchorro (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Mumi Chinchorro (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Mumi-mumi di Chile utara yang diperkirakan berusia sekitar 7 ribu tahun kini dalam ancaman berubah menjadi lendir hitam.
ADVERTISEMENT
Ratusan mumi yang telah didaftarkan menjadi bagian dari daftar Warisan Dunia milik UNESCO itu berubah menjadi cairan hitam akibat adanya bakteri yang tumbuh pesat di kulit mumi-mumi tersebut.
Mumi yang Lebih Tua daripada Mumi Mesir
Sejak awal tahun 1900, telah ada sekitar 300 mumi manusia ditemukan di Peru selatan dan Chile utara. Di antara 300 mumi tersebut ada manusia dewasa, anak-anak, bayi, dan fetus.
Mumi-mumi tersebut adalah yang tertua di dunia dengan beberapa di antaranya diperkirakan berasal dari 5050 SM (sebelum masehi).
Mumi-mumi tersebut berasal dari suatu kelompok yang dinamakan Chinchorro. Mereka telah mulai melakukan proses mumifikasi 2 ribu tahun sebelum orang Mesir kuno melakukan mumifikasi bagi pemimpin mereka.
Mumi Chinchorro (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Mumi Chinchorro (Foto: Wikimedia Commons)
Dilansir Science Alert, yang membedakan Chinchorro dengan Mesir kuno adalah orang-orang yang mereka jadikan mumi. Jika di Mesir kuno hanya orang-orang dari kalangan atas saja yang dijadikan mumi, di masyarakat Chinchorro semua lapisan masyarakat mereka jadikan mumi.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut bisa menjadi petunjuk atas sistem masyarakat Chinchorro yang tampaknya sangat egaliter.
"Mumi Chinchorro tidak hanya bagi kalangan atas saja. Komunitas ini sangat demokratis," kata Bernardo Arriaza, peneliti dari University of Tarapaca, dikutip dari Los Angeles Times.
Alasan Bakteri Mulai Memakan Mumi
Sejak awal 2015 para peneliti Chile mulai meminta bantuan dari para peneliti di Harvard University atas degradasi yang dialami oleh mumi-mumi mereka.
Menurut Ralp Mitchell, biolog dari Harvard University, penyebabmumi-mumi tersebut mulai mengalami degradasi adalah karena adanya bakteri yang hidup di bagian kulit mumi-mumi tersebut.
Dari hasil analisis sampel, jenis bakterinya pun bukanlah bakteri dari masa lampau. Bakteri yang ada pada kulit mumi-mumi itu ternyata sama dengan bakteri yang hidup di kulit kita.
ADVERTISEMENT
"Begitu temperatur dan kelembapan yang tepat muncul, mereka (bakteri) mulai menggunakan kulit sebagai nutrisi," kata Mitchell.
Mitchell menyarankan, untuk mencegah hal tersebut para peneliti lokal harus menyimpan mumi-mumi Chinchorros pada temperatur serta kelembapan yang tepat.
Dengan terus menjaga mumi-mumi berumur ribuan tahun itu, kita akan dapat terus melakukan penelitian atas tubuh manusia zaman lampau dan bukan tidak mungkin akan membuka pemahaman lebih jauh atas tubuh manusia.