Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Mungkinkah Terlalu Banyak Makan Cokelat Bisa Membunuhmu?
16 Februari 2018 11:17 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tapi, apakah ada bahayanya kalau kita makan cokelat terlalu banyak? Dan mungkinkah terlalu sering makan cokelat bisa membunuhmu?
Ternyata, menurut Reed Caldwell, dokter gawat darurat dari New York University Langone Medical Center, beberapa jenis cokelat mengandung racun dan bisa mematikan.
Biji cokelat mengandung zat yang disebut theobromine, zat alkaloid pada tanaman yang terasa sedikit pahit. Pada tubuh manusia, theobromine memiliki efek stimulan ringan, hampir sama dengan kafein.
Theobremine juga merupakan vasodilator, artinya, theobromine bisa melebarkan pembuluh darah dan menyebabkan tekanan darah menurun. Zat ini memiliki sifat diuretik, yang berarti memakan cokelat membuat kita lebih sering buang air kecil.
Selain itu, menurut National Institutes of Health’s Toxicology, theobrimine juga bisa melewati pembatas antara darah dan otak sehingga bisa mengalir masuk ke otak. Padahal, tidak semua zat bisa masuk ke otak melalui pembuluh darah. Hal ini menunjukkan bahwa cokelat memberikan efek yang sama pada mood seperti efek kafein.
ADVERTISEMENT
Kandungan theobromine inilah yang membuat cokelat berbahaya bagi tubuh. Dalam dosis tinggi, theobromine bisa menyebabkan detak jantung semakin cepat, hilangnya nafsu makan, berkeringat, gemetar, dan sakit kepala parah.
Efek pada sistem jantung berupa turunnya tekanan darah dan naiknya detak jantung inilah yang bisa menimbulkan efek yang fatal alias menyebabkan kematian.
Jadi apakah hal tersebut menandakan terlalu banyak cokelat bisa berbahaya?
Berita baiknya bagi para pecinta cokelat, Caldwell mengatakan meski cokelat mengandung “racun”, kemungkinan seseorang meninggal dunia karena kebanyakan makan cokelat sangatlah kecil. Kemungkinan paling parah, seseorang yang makan cokelat terlalu banyak akan mengalami sakit perut.
“Tentu, kebanyakan makan cokelat bisa berakibat fatal. Namun untungnya, saya tidak tahu apakah ‘untung’ adalah kata yang tepat, namun tanda ketika kita mulai keracunan (cokelat) adalah mual dan muntah. Karena itu, adanya gejala awal keracunan bisa menolong untuk mencegah keracunan yang lebih parah,” jelas Caldwell, dikutip dari Popular Science .
ADVERTISEMENT
Lalu, seberapa banyak cokelat yang bisa membuat seseorang keracunan?
Untuk manusia, theobromine baru dianggap beracun pada dosis 1.000 miligram per kilogram berat tubuh.
Katakanlah bila seseorang memiliki berat 75 kilogram, berarti butuh 75 ribu miligram theobromine untuk membuat cokelat menjadi fatal.
Setiap cokelat memiliki kandungan theobromine yang berbeda. Rata-rata cokelat susu memilliki kandungan theobromine lebih sedikit daripada dark cokelat.
Cokelat susu dan cokelat lain yang telah diproses mengandung 2,4 miligram theobromine per gram cokelat. Dark cokelat memiliki 5,5 miligram theobromine per gram cokelat. Dan cokelat untuk kue mengandung 16 miligram theobromine per gram cokelat.
Karena itu, untuk mencapai tahap mematikan membutuhkan sekitar 460 batang cokelat susu seberat 68 gram sampai akhirnya cokelat tersebut menjadi mematikan dalam sekali makan.
ADVERTISEMENT
Rasanya tidak mungkin ada orang yang bisa memakan 460 batang cokelat dalam sekali makan, karena itu, bagi pencinta cokelat, kamu tidak perlu khawatir akan keracunan cokelat.
Tapi perlu diingat, banyak cokelat di pasaran yang sudah dicampur dengan banyak gula, sehingga terlalu banyak makan cokelat bisa menyebabkan diabetes.