Orang Kreatif Punya Risiko Lebih Besar Terkena Skizofrenia

8 Mei 2018 15:13 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Penderita Skizofrenia  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Penderita Skizofrenia (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Skizofrenia adalah gangguan mental yang membuat pola pikir seseorang terganggu dan sering mengalami halusinasi, paranoid, serta menyakini hal-hal yang tidak nyata.
ADVERTISEMENT
Menurut Riset Kesehatan Dasar yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan pada tahun 2013, prevelansi gangguan jiwa berat di Indonesia, termasuk skizofrenia, mencapai 400 ribu orang atau sekitar 1,7 orang per 1.000 penduduk. Jadi, dari setiap 1.000 penduduk Indonesia ada sekitar 2 orang yang mengidap gangguan jiwa atau gangguan mental yang berasal dari gangguan otak mereka.
Siapa saja orang yang rentan terkena gangguan mental, terutama skizofrenia? Sebuah hasil penelitian terbaru yang dipublikasikan di The British Journal of Psychiatry menunjukkan, orang yang kreatif cenderung lebih berisiko mengidap gangguan mental seperti skizofrenia, bipolar, dan depresi.
Penelitian yang dilakukan di Swedia ini menyelidiki data kesehatan dari 4,5 juta orang di Swedia. Mereka kemudian membagi-bagi apakah orang-orang ini memiliki keterampilan seni, seperti bermusik atau bermain drama, di universitas.
ADVERTISEMENT
Studi ini menemukan, orang yang kreatif memiliki risiko hingga 90 persen untuk masuk rumah sakit akibat skizofrenia. Selain itu, studi ini juga menemukan, seniman memiliki risiko sebesar 62 persen untuk masuk rumah sakit gara-gara bipolar dan 39 persen masuk rumah sakit akibat depresi.
Gangguan mental. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Gangguan mental. (Foto: Pixabay)
Kreativitas dan Gangguan Mental
Penelitian mengenai hubungan antara kreativitas dan gangguan mental bukan pertama kalinya dilakukan. Pada tahun 2010, hasil pemindaian otak menunjukkan adanya kesamaan antara cara berpikir orang yang mengalami skizofrenia dengan orang yang kreatif.
Selain itu, studi yang dilakukan tahun 2015 juga menemukan bahwa orang yang kreatif memiliki risiko 25 persen lebih besar untuk terkena skizofrenia dan bipolar.
Sejarah sudah mencatat begitu banyak nama orang kreatif, baik itu pelukis, pemusik, maupun penulis yang pada akhirnya mengalami gangguan mental bahkan hingga melakukan hal-hal berbahaya yang berujung pada kematian mereka.
Chester Bennington (Foto: Instagram @linkinpark)
zoom-in-whitePerbesar
Chester Bennington (Foto: Instagram @linkinpark)
Contohnya Virginia Woolf. Penulis perempuan ini mengalami depresi hingga akhirnya bunuh diri dengan cara menenggelamkan diri. Selain Wolf, Chester Bennington, musisi dari band Linkin Park, juga mengalami depresi hingga akhirnya bunuh diri. Selain itu, perancang Alexander McQueen yang dikabarkan tidak bahagia juga akhirnya gantung diri.
ADVERTISEMENT
Belum jelas apa hubungan antara orang yang kreatif dengan tingginya angka gangguan mental. Dugaan sementara adalah karena orang yang kreatif memiliki pikiran yang lebih dalam dan emosi yang tidak stabil. Selain itu, tuntutan untuk terus produktif pun dianggap memiliki kaitan dengan gangguan mental pada orang kreatif.
"Kreativitas sering mengharuskan orang untuk menghubungkan ide atau konsep dengan cara yang tidak dipikirkan orang lain," kata James McCabe, penulis studi dari Kings College London kepada New Scientist. “Cara kerjanya mirip seperti delusi, misalnya, seniman bisa menghubungkan antara warna baju seseorang dengan keterlibatan mereka pada konspirasi.”