Pangeran Harry Menikah di Tanggal Eksekusi Istri Raja Henry VIII

19 Mei 2018 14:16 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pangeran Harry dan Meghan Markle. (Foto: AFP/Daniel Leal)
zoom-in-whitePerbesar
Pangeran Harry dan Meghan Markle. (Foto: AFP/Daniel Leal)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Inggris kembali menyaksikan salah satu momen spesial dalam sejarah kerajaan. Sabtu (19/5), Pangeran Harry menikahi seorang perempuan asal Amerika Serikat bernama Meghan Markle yang bertajuk 'Royal Wedding'.
ADVERTISEMENT
Tapi, apakah kamu tahu, kalau di tanggal ini ternyata pernah terjadi salah satu momen kontroversial dalam sejarah kerajaan Inggris.
Seperti dilansir The Washington Post, 19 Mei adalah hari eksekusi Anne Boleyn, istri kedua dari Raja Henry VIII, raja Inggris pada tahun 1536. Boleyn dipenggal di usia antara 28 atau 35 tahun, ini belum bisa dipastikan karena masih ada perdebatan antara sejarawan mengenai tahun kelahiran Boleyn.
Eksekusi ini harus dilakukan Boleyn dituduh telah melakukan perbuatan zina dengan anggota keluarganya sendiri, dengan orang lain, dan juga merencanakan pembunuhan Raja Henry VIII. Namun, sejarawan beranggapan Boleyn dieksekusi untuk mempermulus pernikahan ketiga Henry VIII dengan Jane Seymour.
Mencari penerus raja
Henry VIII adalah penguasa kedua dalam dinasti Tudor. Ia lahir pada tahun 1491 dan berkuasa dari 1509 sampai 1547.
ADVERTISEMENT
Selama berkuasa, Henry sangat memikirkan masa depan dengan mengamankan posisi penerusnya di kerajaan. Istri pertamanya, Catherine of Aragon, adalah janda kakaknya. Ia hamil setidaknya tujuh kali selama menjadi istri Henry.
Tapi, kehamilannya seringkali berakhir keguguran. Hanya satu anak yang bertahan hidup, yaitu seorang perempuan bernama Mary yang lahir pada 1515.
Potret Raja Henry VIII. (Foto: Morgan Library & Museum/Folger Shakespeare Library)
zoom-in-whitePerbesar
Potret Raja Henry VIII. (Foto: Morgan Library & Museum/Folger Shakespeare Library)
Kemudian Anne Boleyn, salah satu asisten Catherine, menarik perhatian Henry sekitar tahun 1526. Tapi, Boleyn menolak menjadi selir raja, karena mengincar posisi yang lebih tinggi, yaitu ratu.
Henry kemudian meminta Catherine untuk mundur dari posisinya dan mengizinkan pernikahannya dengan Boleyn. Tapi, Catherine menolak.
Sang raja berusaha mewujudkan keinginannya untuk menikahi Boleyn tapi sejumlah langkah yang diambilnya menemui kegagalan hingga beberapa tahun kemudian akhirnya keduanya menikah.
ADVERTISEMENT
Akhir Anne Boleyn
Tapi, nasib yang sama dialami Boleyn. Ia tidak mampu melahirkan bayi laki-laki yang diharapkan Henry untuk menjadi penerusnya. Boleyn melahirkan seorang perempuan bernama Elizabeth, pada 1533. Kemudian pada 1536, Boleyn mengalami keguguran, seperti dilansir LiveScience.
Merasa frustrasi, Henry mengalihkan pandangannya ke perempuan lain, yaitu Seymour. Boleyn kemudian ditangkap dan dibawa ke Menara London, dengan tuduhan perzinaan dengan sejumlah bangsawan, musisi, bahkan saudaranya sendiri.
Akhirnya, 19 Mei 1536, Boleyn dieksekusi di Menara London dan putrinya, Elizabeth I, ternyata menjadi salah satu penguasa paling terkenal dalam sejarah kerjaan Inggris. Elizabeth berkuasa mulai 1558.
Kembali ke masa kini, tentunya tidak ada yang perlu dikhawatirkan Markle mengenai cerita ini. Karena saat ini rataan eksekusi di kerajaan Inggris sudah sangat menurun. Sosok terakhir dari kerajaan yang dieksekusi adalah Mary Stuart, Ratu Skotlandia, pada 1587.
Meghan dan Harry menghadiri Women's Empowerment (Foto: Chris Jackson/Pool via Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Meghan dan Harry menghadiri Women's Empowerment (Foto: Chris Jackson/Pool via Reuters)
Mendengar kisah ini mungkin Anda akan teringat dengan serial televisi populer 'Game of Thrones'. Tapi, semuanya tidak akan seperti itu karena pemegang takhta Inggris saat ini tidak mengucilkan perempuan.
ADVERTISEMENT