Para Peneliti di China Diduga Gunakan Ribuan Organ Curian untuk Riset

9 Februari 2019 10:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi peneliti. Foto: AP Photo/Mark Schiefelbein
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi peneliti. Foto: AP Photo/Mark Schiefelbein
ADVERTISEMENT
Komunitas sains punya aturan ketat terkait riset transplantasi organ. Salah satunya adalah para peneliti tidak boleh menggunakan organ dari narapidana hukuman mati atau organ yang diambil tanpa persetujuan pemiliknya. Namun dalam sebuah laporan terbaru di jurnal BMJ Open, para peneliti dari Australia dan Amerika Serikat mengklaim bahwa para peneliti China telah melanggar aturan tersebut.
ADVERTISEMENT
Mereka mengatakan bahwa para peneliti China telah melakukan ribuan transplantasi organ tanpa sumber yang jelas ke banyak pasien. Bahkan ada organ yang diambil dari tahanan yang ditangkap karena punya pandangan politik atau agama yang berbeda dengan otoritas China. Di dalam laporan tersebut, para peneliti melakukan analisis terhadap 455 riset yang telah dipublikasikan di jurnal berbahasa Inggris antara tahun 2000 hingga 2017. Setiap riset berhubungan dengan transplantasi jantung, hati, atau paru-paru di China. Totalnya ada 85.477 organ yang digunakan pada 455 riset tersebut. Mereka menemukan bahwa 92,5 persen riset tidak menjelaskan apakah organ berasal dari narapidana hukuman mati. Sementara 99 persen tidak menjelaskan apakah donor memberikan persetujuan atasnya.
Ilustrasi organ tubuh manusia. Foto: www_slon_pics via Pixabay (CC0 Creative Commons)
Meski begitu, 73 persen riset mengklaim bahwa ada komite etik yang telah menyetujui penelitian mereka. Padahal The Wall Street Journal melaporkan adanya perbedaan antara jumlah pendonor organ resmi di China dengan jumlah penerima transplantasi organ.
ADVERTISEMENT
"Dengan begitu, (transplantasi organ curian) sangat mungkin terjadi meski tidak bisa diverifikasi pada kasus manapun," papar Wendy Rogers, pemimpin riset, di The Conversation.
"Riset-riset yang telah dipublikasikan mungkin memiliki data yang didapat dari para tahanan karena perbedaan pandangan politik yang dibunuh dengan tujuan diambil organnya," tambah dia.