Peneliti Ciptakan Beras yang Bisa Cegah HIV

2 Agustus 2018 13:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi beras. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi beras. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ada terobosan baru dalam usaha pencegahan virus penyebab AIDS, yakni HIV. Dalam riset terbaru, sekelompok peneliti ingin memanfaatkan beras yang telah dimodifikasi genetiknya untuk mencegah penyebaran HIV.
ADVERTISEMENT
Dilansir Newsweek, riset itu telah dipublikasikan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences. Dalam riset tersebut para peneliti ingin memodifikasi beras untuk memproduksi protein yang bisa menetralisasi HIV.
Beras memproduksi dua jenis protein dan satu jenis antibodi yang dapat melawan virus HIV. Hal tersebut membuat virus HIV tidak bisa berinteraksi dengan sel-sel manusia.
Prinsipnya beras dapat diolah menjadi sebuah krim. Lalu krim tersebut dapat dioleskan ke kulit dan menyerap masuk ke dalam tubuh sehingga bisa melindungi sel-sel tubuh dari virus HIV.
Menurut para peneliti, beras adalah opsi terbaik bagi banyak negara berkembang yang rentan virus HIV. Sebab, ketika tanaman padi tumbuh, beras dari tanaman dapat langsung dimanfaatkan sebagai obat.
ilustrasi obat antivirus HIV. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi obat antivirus HIV. (Foto: Thinkstock)
Meski memiliki potensi besar untuk melawan virus HIV, para peneliti harus membuktikan bahwa tidak ada efek samping dari beras yang telah mengalami modifikasi genetik tersebut. Selain itu, sebelum dimanfaatkan secara luas, beras ini juga harus mendapatkan izin terlebih dulu untuk bisa digunakan di banyak negara berbeda.
ADVERTISEMENT
Menurut data WHO, ada sekitar 37 juta orang penderita HIV di seluruh dunia pada akhir 2017. Benua Afrika menjadi penyumbang terbesar penderita HIV. Dilaporkan, pada 2017 ada sekitar 940 ribu orang meninggal akibat penyakit yang berhubungan dengan HIV.
Sampai sekarang vaksin HIV masih belum ditemukan. Jadi saat ini bentuk perlindungan terbaik dari HIV adalah masih dengan obat oral dan upaya peningkatan pengetahuan soal HIV kepada masyarakat. Karena sering kali obat oral, seperti misalnya pil ARV, tersebut tidak tersedia di negara-negara berkembang, maka beras anti HIV ini bisa jadi solusi terbaik melawan penyebaran HIV dan diharapkan nantinya bisa diproduksi dengan biaya sekecil mungkin.