Peneliti: Mulai Tahun 2050 Australia Takkan Lagi Alami Musim Dingin

14 Maret 2019 10:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sydney Opera House merupakan salah satu ikon Kota Sydney di Negara Bagian New South Wales, Australia, yang sudah dikenal dunia. Foto: Wendiyanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sydney Opera House merupakan salah satu ikon Kota Sydney di Negara Bagian New South Wales, Australia, yang sudah dikenal dunia. Foto: Wendiyanto/kumparan
ADVERTISEMENT
Tim peneliti dan desainer baru saja menciptakan alat untuk memprediksi iklim di tiap kota di Australia. Uniknya, alat itu malah menunjukkan suatu temuan mengejutkan.
ADVERTISEMENT
"Dalam waktu 30 tahun (dari sekarang), tidak akan ada lagi musim dingin," ujar Geoff Hinchliffe, peneliti yang terlibat dalam pembuatan alat tersebut, dilansir Futurism.
Alat prediksi iklim itu merupakan hasil karya tim peneliti dan desainer dari Australian National University (ANU). Mereka menggunakan data dari Bureau of Meteorology and Scientific Information for Land Owners untuk diolah alat prediksi tersebut.
Setelah alat itu mengompilasi data, tim ANU menyampaikan datanya ke publik dengan penyampaian yang menarik.
"Dengan menggunakan warna, bentuk, dan ukuran, untuk menunjukkan temperatur sepanjang tahun dari suatu daerah tertentu di dalam satu gambar saja," kata Hinchliffe seperti dilansir Futurism. "Hal itu membuatnya kaya secara visual dan memiliki banyak detail yang bisa membuat orang merasa lebih dekat secara emosional saat mencari kota mereka sendiri," tambah dia.
Melbourne, ibu kota negara bagian Victoria, Australia. Foto: Pixabay/Alf Scalise
Saat mengompilasi data, tim ANU menemukan bahwa proyeksi iklim yang dihasilkan tidak sama dengan pola empat musim yang ada sekarang.
ADVERTISEMENT
"Kami mempelajari suhu rata-rata historis dari setiap musim dan membandingkannya dengan data yang diproyeksikan," papar Hinchliffe. "Dan apa yang kita temukan adalah tidak ada periode musim dingin yang berkelanjutan atau abadi," kata dia.
Menurut para peneliti, mulai tahun 2050 Australia tidak akan lagi mengalami musim dingin. Sebaliknya, Negeri Kanguru ini akan mengalami musim semi, gugur, dan musim panas yang lebih panjang. Pada musim panas yang lebih panjang ini, menurut prediksi, temperatur udara akan berada di atas 40 derajat Celcius.
Dengan memberikan prediksi iklim yang bisa dimengerti masyarakat umum, para peneliti mungkin bisa menyadarkan semua orang atas bahaya perubahan iklim. Belum terlalu terlambat bagi kita untuk bersama-sama mengatasi perubahan iklim sebelum dampaknya tak lagi bisa ditangani.
ADVERTISEMENT